This paper will show three phenomenal social dimensions in Bone society in realizing life skills through the Al-Qur'an tahfidz institution: community enthusiasm shown through the infrastructural dimension, community enthusiasm through the structural extent, and community enthusiasm through the socio-cultural dimension. The approach used is the approach of sociology and phenomenology. They are using primary data collected through observation, interviews, and documentation. The study results show that the people of Bone have great enthusiasm for realizing the life skills of students who memorize the Al-Qur'an, as evidenced by the increasing infrastructure, structural support from the regional government of Bone Regency, and social support from the community. In the sociological context, the phenomenon of enthusiasm from the people of Bone, on the one hand, shows the existence of public trust and expectations for educational institutions based on the Al-Qur'an in realizing the life skills of the younger generation. On the other hand, it also shows that Al-Qur'an tahfidz educational institutions are expected to become agents of change in community development in South Sulawesi, especially in Bone, and can read the opportunities and challenges of society during the current era of globalization, which must get support from all levels of the organization.Tulisan ini akan menunjukkan tiga dimensi sosial yang fenomenal dalam masyarakat Bone dalam mewujudkan life skills melalui lembaga tahfidz Al-Qur’an, yaitu; antusiasme masyarakat yang ditunjukkan melalui dimensi infrastruktural, antusiasme masyarakat melalui dimensi struktural dan antusiasme masyarakat melalui dimensi sosial kultural. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologi dan fenomenologi. Menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Bone memiliki semangat besar dalam mewujudkan kecakapan hidup santri penghafal Al-Qur’an yang dibuktikan dengan semakin bertambahnya jumlah infrastruktur, dukungan struktural dari pemerintah daerah Kabupaten Bone, serta dukungan sosial masyarakat. Dalam konteks sosiologi, dengan adanya fenomena antusiasme masyarakat Bone, pada satu sisi menunjukkan adanya kepercayaan dan harapan masyarakat terhadap lembaga pendidikan yang berbasis Al-Qur’an dalam mewujudkan kecakapan hidup generasi muda. Pada sisi lain juga menunjukkan bahwa lembaga pendidikan tahfidz Al-Qur’an diharapkan menjadi agent of change dalam pembangunan masyarakat di Sulawesi Selatan, khususnya di Bone dan mampu membaca peluang dan tantangan masyarakat di tengah arus era globalisasi yang harus mendapatkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.