Gaya hidup sedentari pada remaja meningkat 36% selama pandemi. adapun gaya hidup sedentari selama pandemi Covid-19 paling banyak beroerientasi pada penggunaan teknologi, aktifitas fisik dan kebiasaan sehari-hari. Hal yang mendasari gaya hidup sedetari dengan tingkat kecemasan yaitu bermula dari seluruh kegiatan yang bersifat daring. Data awal yang ditemukan di SMPN 20 Makassar dari 12 siswa, 7 siswa (58%) mengalami kecemasan tingkat ringan, 5 siswa (41,6%) mengalami kecemasan tingkat sedang.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan gaya hidup sedentari dengan tingkat kecemasan remaja di SMPN 20 Makassar.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel sebanyak 200 sampel. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji korelasi Chi- Square.Hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada hubungan bermakna antara penggunaan teknologi dengan tingkat kecemasan remaja yaitu (p=0,768>α=0,05) karena penggunaan teknologi yang beragam,ada hubungan bermakna antara aktifitas fisik dengan tingkat kecemasan remaja yaitu p=0,032<0,05 aktifitas fisik yang rendah dapat berakibat pada kecemasan remaja,tidak ada hubungan bermakna antara kebiasaan dengan tingkat kecemasan remaja p=0,33>0,05. Kesimpulan dari penelitian ini tidak ada hubungan penggunaan teknologi dengan tingkat kecemasan remaja,ada hubungan aktifitas fisik dengan tingkat kecemasan remaja,tidak ada hubungan kebiasaan dengan tingkat kecemasan remaja.