2013
DOI: 10.3755/galaxea.15.238
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The Banggai cardinalfish: An overview of management and conservation initiatives

Abstract: The Banggai cardinalfish Pterapogon kauderni

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
7
0
3

Year Published

2013
2013
2024
2024

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

2
6

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(10 citation statements)
references
References 8 publications
0
7
0
3
Order By: Relevance
“…This is in contrast to the ornamental fishery and trade, previously considered the main threat to the species (e.g. Bruins et al 2004, CITES 2007, Allen and Donaldson 2007, Vagelli 2008, in which there have been significant advances towards sustainability Ndobe 2009 &2011).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 87%
“…This is in contrast to the ornamental fishery and trade, previously considered the main threat to the species (e.g. Bruins et al 2004, CITES 2007, Allen and Donaldson 2007, Vagelli 2008, in which there have been significant advances towards sustainability Ndobe 2009 &2011).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 87%
“…Tanpa fase pelagis, P. kauderni tidak berpindah jauh sepanjang daur hidupnya, maka apabila terjadi kepunahan lokal (ekstirpasi), pemulihan alami hampir tidak mungkin ataupun mustahil (Kolm dkk., 2005;Vagelli, 2011;Moore dkk., 2012;Ndobe dkk., 2013b). Daur hidup tersebut mengakibatkan pula struktur genetik populasi pada skala sangat kecil; dengan sejumlah besar stok terpisah secara reproduktif yang memiliki genetika khas, ekstirpasi akan mengakibatkan kepunahan strain genetik (Hoffman dkk., 2005;Vagelii dkk., 2009;Ndobe, 2013).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Simbiosis P. kauderni dengan biota yang berperan sebagai mikrohabitatnya, terutama bulubabi (Diadema sp. ), anemone laut termasuk Actinodendron sp., Entacmea quadricolor, Heteractis crispa, H. magnifica, H. malu, Stichodactyla gigantea, dan karang keras, terutama koloni dengan bentuk bercabang (Vagelli, 2004;Ndobe dkk., 2008;Ndobe, 2013;Moore dkk., 2017), dipandang sebagai faktor penentu dalam keberhasilan reproduksi dan dinamika populasi P. kauderni di alam (Moore dkk., 2012;Vagelli, 2011;Ndobe, 2013;Ndobe dkk., 2013a,b,c,d,e;Talbot dkk., 2013); lebih lanjut, data empirik menunjukan bahwa pelestarian dan (apabila telah terdegradasi) pemulihan mikrohabitat (simbion) sebagai kondisi mutlak keberhasilan pelestarian populasi P. kauderni, khususnya di wilayah penyebaran endemiknya (Moore dkk., 2012;Ndobe, 2013;Ndobe dkk., 2013b,c Peleng) terdapat sejumlah sub-populasi yang terpisah secara reproduktif dan memiliki sifat genetik unik. Setiap subpopulasi tersebut dapat dipandang sebagai stok, masing-masing terpisah oleh perairan pesisir yang tidak tepat sebagai habitat P. kauderni, dengan jarak sekecil 2-5 km diantaranya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Even some of the most comprehensive and recent data on trade in the region (cf., Akmal et al, 2020) lack data from Central Sulawesi. This paucity of MAT information exists though the Banggai archipelago is at the heart of the Wallacea and Coral Triangle biodiversity hotspots (Veron et al, 2009) and is a known source for the MAT (Moore & Ndobe, 2013). Thus, the data we present ll an important knowledge gap, and are also timely, as a newly legislated marine protected area (MPA) in the region may affect the livelihoods of shers who target marine aquarium sh once the MPA becomes operational.…”
mentioning
confidence: 96%