The cuscus (Phalanger maculatus) ? a marsupial sloth?

Kepadatan Kuskus Genus Phalanger Dan Identifikasi Tumbuhan Pakannya Di Pulau Obi

“…Aktivitas kuskus betina dalam masa menyusui sangat tinggi sehingga kuskus tersebut lebih aktif untuk mencari pakan yang mengandung protein, mineral dan asam lemak yang tinggi, untuk metabolime tubuh sangat diperlukan untuk menjaga kondisi tubuhnya sehingga tetap aktif dalam masa menyusui. Protein berperan penting terhadap pertumbuhan, reproduksi, dan ketahanan terhadap penyakit (Menzies & Pernetta, 1986) (Dawson & Degabriele, 1973;Riley, 2019).…”

“…Keberadaan vegetasi selain sebagai sumber makanan juga merupakan jenis struktur lingkungan untuk pelindung (cover) bagi satwa liar (Daut, Brightsmith, Mendoza, Puhakka, & Peterson, 2015). Ketersediaan jumlah pakan kuskus yang banyak dalam lokasi penelitian dapat memicu kehadiran kuskus yang yang semakin meningkat, hal ini tentu akan menghasilkan kepadatan yang semakin meningkat pada tahun-tahun berikutnya jika tidak terjadi kerusakan pada habitat yang berdampak pada berkurangnya jumlah pakan (Dawson & Degabriele, 1973); (Archer & Kirsch, 2006) Tumbuhan Piper aduncum L. Muntingia calabora L., dan jenis Ficus racemosa sangat disukai oleh kuskus di Pulau Obi. Kuskus jenis Phalanger ornatus dan Phalanger rothschildi beraktivitas mencari makan pada pukul 19.15.…”

Biophysical properties of the pelt of a diurnal marsupial, the numbat(Myrmecobius fasciatus), and its role in thermoregulation

“…Coat reflectivity of the numbat, measured for the mid dorsal region (19%, on average, for red and black-and-white sections of depressed pelts), was less than that measured for other marsupials (20.1-57%; Dawson and Brown, 1970;Dawson and Degabriele, 1973). Coat absorptivity (71.7% on average) is within the wide range of 18-85% measured for placental mammals (Walsberg, 1988a(Walsberg, ,b, 1990(Walsberg, , 1991Hofmeyr and Louw, 1987;Walsberg and Schmidt; and is consistent with that of several ground squirrel species (67-81%; Walsberg 1988aWalsberg ,b, 1990Walsberg and Schmidt, 1989).…”

“…The summer pelt of the numbat is sparse and shallow compared with that of most other mammals (Scholander et al, 1950;Dawson and Brown, 1970;Dawson and Degabriele, 1973;Hulbert and Dawson, 1974;Degabriele and Dawson, 1979;Hofmeyr and Louw, 1987;Walsberg, 1988a;Walsberg and Schmidt, 1989), with exceptions being the eland (Taurotragus oryx; 1.05·mm; Hofmeyr and Louw, 1987) and the round-tailed ground squirrel (Spermophilus tereticaudus; 0.85·mm; Walsberg, 1988a). Both these species inhabit regions characterised by high environmental temperatures and extreme solar radiation, where a shallow, sparse pelt may facilitate heat loss.…”