The design of Material Recovery Facilities (MRF)-based Temporary Disposal Site (TDS) at Universitas Airlangga campus C

Citrasari, Nita; Sitogasa, Praditya Sigit Ardisty; Burhan, A L; Sari, N K

doi:10.1088/1755-1315/245/1/012010

Cited by 7 publications

(4 citation statements)

References 2 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Luas bak penampung lindi yang diperlukan seluas 2,5 m 2 dengan tinggi 1,5 m. bak penampung lindi digunakan untuk menapung air lindi yang keluar dari proses pengomposan untuk diolah agar air limbah yang dibuang tidak mencemari lingkungan (Citrasari et al, 2019).…”

Section: Luas Lahan Penampungan Lindiunclassified

Perencanaan Material Recovery Facility (MRF) Sampah: Studi Kasus Kelurahan Pulau Untung Jawa

Basran

Riza

2023

Compact

View full text Add to dashboard Cite

Kelurahan Pulau Untung Jawa salah satu kelurahan yang ada di Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Jumlah sampah terkelola di Kelurahan Pulau Untung Jawa hanya 30%, sedangkan persentase sampah tidak terkelola sebanyak 70%. Kurang optimalnya pengelolaan sampah di Kelurahan Pulau Untung Jawa disebabkan karena terbatasnya fasilitas pengolah sampah serta minimnya kegiatan daur ulang sampah yang hanya terbatas pada pengumpulan sampah platik yang memiliki nilai ekonomi kamudian dijual ke pengepul sampah. Sampah jika tidak dikelola dengan baik dapat menjadi masalah serius bagi kelestarian lingkungan sekitar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan daur ulang sampah adalah dengan adanya fasilitas Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) berbasis Material Recovery Facility (MRF). Tujuan dari penelitian ini adalah melakuan kajian terhadap jumlah timbulan dan komposisi sampah serta menghitung perencanaan luas lahan MRF. Timbulan sampah di Kelurahan Pulau Untung Jawa sebesar 14,1 m3/hari dengan densitas sampah 180 kg/m3. Komposisi sampah hasil pengukuran yaitu oraganik 54,21%, kertas 1,28%, karet 2,12%, plastik 14,64%, kaca 0,91%, kain 2,41%, logam 0,37%, nappies 2,71%, Styrofoam 2,96%, kayu 10,12%, sampah B3 0,02% dan sampah jenis lainnya 8,24%. Total kebutuhan lahan MFR pada tahun perencanaan seluas 286,3 m2. Dengan adanya MRF, jumlah sampah yang dapat didaur ulang pada tahun perencanaan sebanyak 64,96% dari total sampah yang dihasilkan atau setara 1,65 ton/hari dengan residu sampah 0,89 ton/hari.

show abstract

Section: Luas Lahan Penampungan Lindiunclassified

Perencanaan Material Recovery Facility (MRF) Sampah: Studi Kasus Kelurahan Pulau Untung Jawa

Basran

Riza

2023

Compact

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Hal ini dikarenakan jika tidak dikelola dengan baik akan mudah membusuk, menyebabkan bau serta memicu munculnya vektor penyakit. Berdasarkan Nitasari, et al, sampah organik juga memiliki potensi nilai ekonomi dengan dikelola salah satunya menjadi kompos, sehingga perlu dilakukan perhitungan material balance untuk dapat diketahui jumlah sampah yang dapat dikelola dan yang dibuang ke TPA [13]. Berikut adalah hasil tangkap layar program SWMT terkait data umum yang sudah dimasukkan ke dalam SWMT sebagai dasar analisis selanjutnya.…”

Section: Hasil Dan Pembahasan 41 Data Persampahan DI Kota Kediriunclassified

Penerapan Solid Waste Management Tool (SWMT) sebagai Analisis Gas Rumah Kaca Hasil Penanganan Sampah di Kota Kediri

Praditya S. Ardisty Sitogasa

2022

JUISIK

View full text Add to dashboard Cite

Solid Waste Management Tool (SWMT) menggunakan pendekatan life cycle assessment (LCA) dalam menilai teknis pengelolaan sampah perkotaan yang diterapkan. Program ini mengukur dampak lingkungan terkait emisi GRK dan polusi udara serta konsumsi energi, serta biaya dan manfaat dari berbagai teknik pengelolaan sampah: insinerasi, TPA, pengomposan, proses anaerobik, daur ulang. Terdapat beberapa jenis atau tipe Gas Rumah Kaca (GRK) yang memiliki potensi dalam menyebabkan perubahan iklim global, antara lain SF6, HFCs, PFCs, CH4, N2O, CO2, serta tambahan-tambahan gas lainnya. Faktor emisi dari tahap pengangkutan dan di TPA jauh lebih tinggi dibandingkan dengan faktor emisi dari pengolahan dalam bentuk pengomposan. Hal ini dibuktikan dengan melakukan running data pengelolaan sampah di Kota Kediri menunjukkan potensi emisi gas rumah kacanya mencapai 56,89 x103 ton/th dari kegiatan transportasi dan prosesnya. Sedangkan kegiatan pengomposan dapat menghindari potensi emisi GRK sebesar -19,37 x103 ton /th. Dari hasil program SWMT juga didapatkan hasil bahwa kegiatan di TPA memproduksi 157,16 x103 ton NOx /th, 26,86 x103 ton SOx /th, 46,08 x103 ton CO/th dan terendah diikuti 4,45 x103 ton/th untuk PM2.5.

show abstract

“…The recyclables are separated using physical or chemical features. The various technologies and processes in a MRF involve conveyor systems, magnetic separation, screening, air classification, non-metal separation, and balers or compactors [5]. Single-stream is more often seen in residential areas [6].…”

Section: Literature Reviewmentioning

confidence: 99%

Life Cycle Sustainability Assessment of Single Stream and Multi-Stream Waste Recycling Systems

et al. 2022

View full text Add to dashboard Cite

An increasing trend of moving towards single-stream waste management systems is occurring in many municipalities. This is because of the ability to process greater quantities of materials, minimize material management costs, and maximize recycling convenience and participation. Research on evaluating comprehensive sustainability (economic, environmental, and social) of the two streams is very limited. This study looks to gain an in-depth understanding of two waste management systems and assist in the decision-making processes of municipalities. To achieve this, the study provides a framework for evaluating economic, environmental, and social impacts as well as a sustainability assessment of single- vs. multi-stream waste management systems within the scope of a typical North American college town. A life cycle assessment framework was employed. The scope of the assessment includes production of materials, collection, sorting, and processes included in a material recovery facility (MRF). The functional unit is 1 ton of municipal solid waste. The case study was conducted on a North American college city during its transition from multi-stream recycling to single-stream recycling. The sustainability assessment result of the case study reveals that the single-stream recycling collection cost is slightly lower (USD 86.96/ton) than the multi-stream recycling collection cost (USD 89/ton). Additionally, the GHG emissions for the single-stream recycling system (10.56 kg CO2eq/ton) are slightly higher than for the multi-stream recycling system (9.67 kg CO2eq/ton). This is due to the complexity of the processes involved in the MRF. Nevertheless, recycling rate is the determining factor for life cycle GHG emissions and costs. Municipal solid waste policymakers could benefit from this study by using the framework and study results for tactical and strategic decision-making.

show abstract

The design of Material Recovery Facilities (MRF)-based Temporary Disposal Site (TDS) at Universitas Airlangga campus C

Cited by 7 publications

References 2 publications

Perencanaan Material Recovery Facility (MRF) Sampah: Studi Kasus Kelurahan Pulau Untung Jawa

Perencanaan Material Recovery Facility (MRF) Sampah: Studi Kasus Kelurahan Pulau Untung Jawa

Penerapan Solid Waste Management Tool (SWMT) sebagai Analisis Gas Rumah Kaca Hasil Penanganan Sampah di Kota Kediri

Life Cycle Sustainability Assessment of Single Stream and Multi-Stream Waste Recycling Systems

Contact Info

Product

Resources

About