Lokasi merupakan penentu daya tarik suatu pasar modern. Menurut (Berman & Evan, 2001), faktor yang menentukan lokasi optimum suatu retail/perdagangan yaitu aksesibilitas, specific site, kebijakan zonasi dan secara lebih detail (Marlina, 2008) dan (Kwak & dkk, 2013), menjelaskan bahwa faktor pemilihan lokasi yang mempengaruhi investor dalam menentukan lokasi Shopping Mall adalah Kesesuaian Aturan Zonasi, Aksesibilitas, Harga Tanah, Ketersediaan Jaringan Prasarana, Kesesuaian kondisi geologi dan hidrologi, Jarak jangkauan customer, dan Tenant Mix. Shopping Mall umumnya merupakan bangunan besar, tertutup lantai lebih dari satu dengan luas minimal 9200 m2. Karakteristik utama Shopping Mall adalah merupakan pusat perbelanjaan dalam satu atap atau one stop (Levy & Weitz, 2009). Perkembangan penanaman modal di Surakarta sebagai Trade Centre membuat banyak investor yang menanamkan modalnya dibidang perdagangan. Salah satu jenis perdagangan yang sedang berkembang di Kota Surakarta adalah Shopping Mall. Perkembangan Shopping Mall diawali pada tahun 2004 ketika Solo Grand Mall berdiri, selanjutnya Solo Square pada tahun 2006 dan Solo Paragon pada tahun 2010. Ketiga Shopping Mall ini memiliki faktor pemilihan lokasi yang sama yaitu memilih lokasi di bagian selatan Kota Surakarta. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Faktor Prioritas yang mempengaruhi pemilihan lokasi Shopping Mall di Kota Surakarta dengan menggunakan analisis prioritas dalam Analytic Hierarchi Process. Berdasarkan hasil analisis AHP, faktor yang menjadi prioritas bagi Shopping Mall di Kota Surakarta secara berurutan yaitu Peraturan Zonasi Daerah Setempat, Konsumen dan Ketersediaan Moda Transportasi, Tingkat Arus Lalu Lintas, Kemudahan Dicapai dari Fasilitas Umum, Ketersediaan Jaringan Listrik, Biaya (Harga Lahan), Ketersediaan Jaringan Drainase, Kesesuaian Kondisi Geologi dan Hidrologi, Suspicient, Generative, dan yang terakhir adalah Lokasi dan Jarak dengan Pesaing