Untuk semakin menghemat biaya dalam penggunaan layanan cloud di Azure, maka dapat menggunakan arsitektur multi-tenant. Arsitektur multi-tenant memungkinkan pengguna untuk menggunakan layanan cloud secara bersama-sama. Namun ada hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan layanan multi-tenant, salah satunya adalah keamanan database antar pengguna. Salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan pendekatan separate database. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan data pada metode multi tenant dengan pendekatan separate database pada layanan Microsoft Azure. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode multi tenant dengan pendekatan arsitektur database yang digunakan adalah separate database, dan jenis layanan cloud yang digunakan adalah Paas (Platform as a Service) yang mana menggunakan Azure App Service dan Azure SQL Database dalam melakukan proses migrasi. Hasil dari penelitian ini adalah melakukan migrasi database dengan pendekatan separate database dari masing-masing pengguna layanan ke dalam layanan Azure. Hal ini dapat meningkatkan keamanan data antar pengguna sehingga tidak terjadi kebocoran data karena masing-masing pengguna memiliki databasenya sendiri.Desain arsitektur multi tenant separated database memiliki manfaat yaitu keamanan data yang lebih baik, karena tiap tenant memiliki database tersendiri sehingga data dari tiap tenant tidak bercampur menjadi satu. Sementara dari segi biaya layanan Azure App lebih hemat dibandingkan dengan layanan Azure Virtual Machine