AbstrakSaat ini, perbanyakan rami menggunakan rizoma sebagai bahan tanamnya, tetapi dalam produksinya membutuhkan waktu yang lama dan sebagai bahan tanam umur simpannya singkat. Kultur jaringan merupakan salah satu teknologi untuk mendapatkan bahan tanam yang seragam dan sehat dalam waktu yang singkat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi BAP terhadap pertumbuhan tunas aksilar pada rami klon lokal Wonosobo dan konsentrasi mana yang memberikan pengaruh terbaik. Percobaan dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan, Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Nodus batang dari rami klon lokal Wonosobo diklturkan pada media MS dengan penambahan berbagai konsentrasi BAP selama 8 minggu dan diamati pertumbuhan dan perkembangannya. Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali. Adapun perlakuannya adalah kontrol (tanpa penambahan BAP), BAP 0,5 mg/L, BAP 1,0 mg/L, BAP 1,5 mg/L, BAP 2,0 mg/L, dan BAP 3,0 mg/L. Hasil percobaan menunjukkan penambahan sitokinin berpengaruh terhadap pertumbuhan tunas aksilar rami klon lokal Wonosobo. Penambahan 0,5 mg/L berpotensi memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tunas aksilar rami klon lokal Wonosobo dilihat dari waktu muncul tunas, jumlah tunas, jumlah daun, dan tinggi plantlet. Kata Kunci: Benzylaminopurine (BAP) ∙ Rami ∙ Tunas aksilar AbstractCurrently, ramie propagation used the rhizome as the planting material. However, it took long time to produce and the longevity of rhizome as planting material is short. Therefore, another technology approach is needed. Tissue culture is one of alternative technologies that could to produce uniform and healthy planting material within short time. The objective of this research was to determine the effect of BAP concentration on the axillary bud growth of rami local clone of Wonosobo and also determine which concentration gives the best effect. The research was conducted at The Tissue Culture Laboratory of Seed Technology, Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran. Nodes of ramie local clone of Wonosobo were cultured for 8 weeks on Murashige & Skoog (MS) medium added with various concentrations of BAP and then observed growth and development. The research design was Completely Randomize Design (RCD) with 6 treatments in terms of BAP concentrations and 3 replications. The treatment was ,control (without BAP); BAP 0,5 mg/L, BAP 1,0 mg/L, BAP 1,5 mg/L, BAP 2,0 mg/L, and BAP 3,0 mg/L. The result showed that there was different effect on axillary bud growth. The treatment of MS medium added with 0,5 mg/L BAP potentially showed as the best effect for bud appearance, number of shoots, number of leaves, and plantlet’s length.Keywords: Benzylaminopurine (BAP) ∙ Ramie ∙ Axillary bud