Peningkatan urbanisasi berdampak terhadap kualitas lingkungan dalam ruangan dan peningkatan konsumsi energi dalam bangunan perkotaan di Indonesia, khususnya pada bangunan Rusunawa. Meskipun menyediakan hunian terjangkau, Rusunawa menghadapi tantangan terkait konsumsi energi listrik dalam mencapai kenyamanan dalam ruangan. Implementasi pasif desain seperti balkon diharapkan mampu memaksimalkan penghawaan alami dalam ruangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh konfigurasi balkon terhadap performa kinerja ventilasi alami dalam ruangan pada bangunan rusunawa di Indonesia dengan harapan memberikan panduan dalam mengoptimalkan kenyamanan ruangan melalui ventilasi alami. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simulasi CFD melalui perangkat lunak Rhinocheros & Butterfly untuk menunjukan nilai performa kinerja ventilasi alami dalam ruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konfigurasi lebar dan kedalaman balkon secara signifikan meningkatkan nilai ACH dan kecepatan angin. Konfigurasi lebar balkon sebesar 40% menghasilkan peningkatan kualitas udara dalam ruangan sebesar 18-26%, sementara konfigurasi kedalaman balkon sebesar 20% menghasilkan peningkatan sebesar 9-10%.