Peningkatan hasil produksi di bidang pertanian sering mengalami permasalahan, terutama keberadaan hama. Salah satunya serangan hama Plutella xylostella terhadap tanaman kubis. Penanganan yang dilakukan para petani untuk mengatasinya dengan menggunakan insektisida sintetis. Namun, penggunaan insektisida sintetis dalam jangka panjang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Sehingga, diperlukan alternatif lain seperti menggunakan insektisida nabati dari tumbuhan yang aman bagi lingkungan. Daun P. indica dan C. odorata merupakan daun yang memiliki potensi menjadi insektisida nabati karena mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, steroid, tannin, saponin, dan minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis ekstrak daun P. indica, C. odorata dan kombinasinya dengan konsentrasi, serta interaksi antara jenis ekstrak dan konsentrasi terhadap mortalitas larva Plutella xylostella. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial yaitu jenis ekstrak daun P. indica, C. odorata, dan kombinasinya serta menggunakan 4 jenis konsentrasi yaitu 8%, 10%, 12%, dan 14% dengan tiga pengulangan. Sehingga, terdapat 36 unit penelitian. Data yang diperoleh yaitu persentase mortalitas larva yang kemudian dianalisis menggunakan ANAVA dua arah lalu dilanjutkan uji duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh jenis ekstrak daun P. indica, C. odorata, dan kombinasinya terhadap mortalitas larva, terdapat pengaruh jenis konsentrasi terhadap mortalitas larva. Namun, tidak terdapat interaksi antara jenis ekstrak dan jenis konsentrasi. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak, semakin tinggi mortalitas larva yang dihasilkan. Jenis ekstrak kombinasi daun P. indica dan C. odorata konsentrasi 12% dan 14% merupakan jenis ekstrak dan konsentrasi yang paling optimal terhadap mortalitas larva dengan persentase mortalitas 59,00% dan 66,14%.