The Effect of Profit Sharing Financing and Qardh Financing on Net Profit Sharia Bank in Indonesia

Abstract

This study aims to examine the effect of Profit Sharing Financing and Qardh Financing on Net Profit Sharia Commercial Bank. The method used is descriptive statistics with quantitative approach that is through the classical assumption test to analyze the data and multiple linear regression analysis to determine the level of relations or effect that given by Profit Sharing Financing and Qardh Financing on Net Profit and processed by using software SPSS 16. While data used are secondary data with quantitative data types during the period 2014- 2019. Population of this study is Sharia Commercial Bank companies with sampling method that is purposive sampling, so that the number of observations obtained as many as 6 companies. Based on the result of the research, the test of simultaneously results with the statistical test show that the variable Profit Sharing Financing and Qardh Financing simultaneously affected. The result of coefficient determination shows that Net Profit (Y) is influenced by Profit Sharing Financing (X1), Qardh Financing (X2) as much as 64.1% and the remaining left is influenced by other variables as much as 35.9%.

Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Murabahah, Dan Ijarah Terhadap Laba Bersih

“…Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pembiayaan Mudharabah tidak berpengaruh signifikan terhadap laba bersih dikarenakan bahwa pembiayaan Mudharabah masih kurang diminati dalam perbankan syariah sehingga dalam laporan keuangan pada pembiayaan mudharabah masih sangat lemah sehingga mengalami fluktuatif. Hasil penelitian sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ningsih (2018), Sari (2019), dan Permata (2018) dengan menjelaskan dimana pembiayaan Mudharabah tidak berpengaruhasignifikan terhadap tingkat Laba Bersih, dan didukung oleh hasil penelitian Maulana et al, (2020) dan Hasibuan (2019) yang menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah tidak berpengaruh terhadap laba bersih. Hakim (2012) menyatakan bahwa rendahnya pembiayaan mudharabah disebabkan pihak mudharib tidak bisa memberikan kepastian baik dalam jumlah maupun waktu sehingga pihak shahibul maal menjadi ragu untuk menyalurkan pembiayaan mudharabah.…”

“…Pengaruh negatif pada pembiayaan Ijarah disebabkan pada tahun 2020 berdasarkan laporan keuangan mengalami penurunan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizqiyanti (2017), Maulana et al, (2020) yang memberikan kesimpulan bahwa pembiayaan Ijarah memiliki pengaruh negatif terhadap laba bersih. Dan juga didukung oleh penelitian Permata (2018) serta Lisa (2020) yang menyatakan bahwa pembiayaan Ijarah berpengaruh negatif terhadap laba bersih.…”