Tantangan mengelola desa wisata adalah menjaga keberlanjutan. Diperlukan pemahaman komprehensif terhadap potensi desa wisata untuk mengoptimalkan pengelolaan desa wisata. Perumusan terhadap pemahaman potensi desa wisata dilakukan melalui workshop sebagai bentuk pendampingan, dimana rumusan dilakukan oleh para pemangku kepentingan. Materi workshop yang diberikan Business Model Canvas (BMC) dipertajam dengan analisis SWOT. BMC untuk memahami komponen inti dari model bisnis, melibatkan elemen penawaran nilai hingga mitra kunci dan sumber pendapatan. Workshop menghasilkan evaluasi terhadap elemen pengalaman wisatawan, keterlibatan masyarakat lokal, dan keberlanjutan pengelolaan desa wisata. Kombinasi BMC dan SWOT meneghasilkan model bisnis, yaitu mengoptimalkan pengembangan paket wisata tematik berdasarkan kekayaan budaya lokal, pemanfaatan media sosial untuk promosi, dan kemitraan. Identifikasi ancaman seperti fluktuasi kunjungan wisatawan dan kurangnya infrastruktur memadai, harus diatasi. Workshop juga menghasikan strategi kunci pengelolaan berkelanjutan, yaitu diversifikasi produk wisata, penggunaan teknologi untuk meningkatkan pengalaman wisatawan, peningkatan kerjasama dengan pihak terkait, promosi pada musim khusus, dan peningkatan kualitas program edukasi.