Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakat atlet gulat usia 10 sampai 14 tahun. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan aplikasi Expert Choice v. 11 untuk mengetahui elemen mana yang memiliki peran penting dalam mendukung atlet gulat. Mixed-Methods Research (MMR) digunakan dalam penelitian ini dengan studi literatur dan memberikan kuesioner memalui Google Form kepada 25 pelatih yang ada di Indonesia. Hasil penelitian ini memiliki 3 kriteria dan 15 sub-kriteria. Kriteria tersebut yaitu antropometri (33,1%), biomotorik (33,3%) dan somatotype (33,3%). Sedangkan pada sub-kriteria yaitu mesomorph (16.3%), endomorph (8.7%), ectomorph (8.3%), daya tahan paru-paru (7,9%), kelincahan (7,0%), kecepatan (6,9%), kekuatan (6,2%), IMT (6%), tinggi badan (5,9%), kelenturan (5,3%), berat badan (5,1%), panjang tungkai (4,4%), panjang lengan (4,0%), lemak tubuh (3,9%) dan tinggi duduk (3,8%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa somatotype merupakan kriteria terpenting dan mesomorph merupakan sub-kriteria terpenting dalam penentuan bakat atlet gulat dibandingkan kriteria dan sub-kriteria lainnya. Model identifikasi bakat ini dapat menentukan variabel prioritas dalam identifikasi bakat atlet gulat.