ABSTRACT
The tourism industry of Bintan Regency is supported by a variety of tourist objects to meet the needs of tourists. However, amid the Covid-19 pandemic, the tourism sector experienced a significant decline in visitors. If in 2019 the number of foreign tourist visits was at 634.735 visits, until August 2020, the number of foreign tourist arrivals was only 63,933 visits. Because the tourism sector has the potential to drive economic growth and improve people's welfare in Bintan Regency, the Covid-19 pandemic certainly affects not only the number of tourist visits, but also the income of tourism industry players, especially community-based tourism actors. The type of approach in this research is a qualitative approach with descriptive analysis. The approach seeks to present a detailed picture of a special situation at the research location with the aim of accurately describing the characteristics of a symptom or problem that existed at the time the research was conducted. The results of the study are that although the Bintan Regency tourism industry, especially community-based tourism is facing the threat of the Covid-19 pandemic, the managers of beach tourism objects in Bintan Regency still have internal strength. Therefore, the strategy that can be applied is to use internal strengths to take advantage of long-term opportunities after the Covid-19 pandemic by diversifying. Diversification can be done, for example, by adding attractions to tourist objects, carrying out sustainable promotions, as well as fixing, improving and adding supporting facilities at tourist objects.
ABSTRAK
Industri Pariwisata Kabupaten Bintan ditopang dengan berbagai macam objek wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Namun, ditengah pandemi Covid-19, sektor pariwisata mengalami penurunan pengunjung secara signifikan. Jika pada tahun 2019 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara berada pada angka 634.735 kunjungan, hingga bulan Agustus 2020, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 63.933 kunjungan. Oleh karena sektor pariwisata berpotensi dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bintan, maka, kondisi pandemi Covid-19 tentunya mempengaruhi tidak hanya jumlah kunjungan wisatawan, namun juga mempengaruhi pendapatan pelaku industri pariwisata, terutama pelaku pariwisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism). Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan analisa deskriptif. Pendekatan yang digunakan berupaya menyajikan gambaran yang terperinci mengenai suatu situasi khusus dilokasi penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan secara cermat karakteristik dari suatu gejala atau masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan. Hasil penelitian adalah meskipun industri pariwisata Kabupaten Bintan, terutama pariwisata berbasis masyarakat menghadapi ancaman pandemi Covid-19, pengelola objek wisata pantai di Kabupaten Bintan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Oleh karenanya, strategi yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang jangka panjang setelah pandemi Covid-19 dengan cara melakukan diversifikasi. Diversifikasi dapat dilakukan, misalnya, dengan melakukan penambahan atraksi pada objek wisata, melakukan promosi secara berkelanjutan, serta membenahi, memperbaiki dan menambah fasilitas-fasilitas penunjang pada objek wisata.