2021
DOI: 10.1016/j.enfcli.2021.01.001
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The effects of thought stopping on anxiety levels in adolescents living in earthquake-prone areas

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 12 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Mahasiswa keperawatan program alih jenjang mengalami stress karena tuntutan dari tempat kuliah dan tuntutan dari tempat kerja. Vol 8 No.1 (2023)-Juli, pp [11][12][13][14][15][16][17] Indriyati et al (Efektifitas Terapi Thought Stopping dan Senam Lima Jari.. ) 13…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Mahasiswa keperawatan program alih jenjang mengalami stress karena tuntutan dari tempat kuliah dan tuntutan dari tempat kerja. Vol 8 No.1 (2023)-Juli, pp [11][12][13][14][15][16][17] Indriyati et al (Efektifitas Terapi Thought Stopping dan Senam Lima Jari.. ) 13…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…dan menutupnya dengan pikiran positif. Sehingga kata stop dapat di sugestikan sebagai upaya untuk menghentikan pikiran negatif, dan kata-kata positif akan menggantikan pikiran positif yang ada sebelumnya 17 .…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Kecemasan akibat ada pikiran yang negatif yang terjadi pada pasien hipertensi dapat mempengaruhi pada pengobatan, emosional dan kualitas tidur (Rosén et al, 2022). Sehingga perlunya terapi yang dapat membantu mengatasi pikiran yang negatif yaitu thought stopping merupakan salah satu terapi yang bertujuan untuk mengurangi kecemasan, dimana penerapan terapi thought stopping dapat membantu individu untuk menghentikan pikiran yang mengganggu atau mengancam (Hardayati et al, 2021;Chen et al, 2022). Penelitian terapi thought stopping diberikan pada individu yang dengan kecemasan, dimana individu tersebut membuat perintah kepada dirinya untuk mengatakan berhenti ketika pikiran-pikiran yang mengganggu atau mengancam muncul dan akan membantu pikiran menjadi positif dan hasilnya dapat menurun kecemasan (Giyaningtyas & Hamid, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified