Latar belakang. Insufisiensi adrenal sering dijumpai pada pasien syok septik dan berhubungan dengankejadian syok refrakter katekolamin dan peningkatan mortalitas.Tujuan. Mengetahui profil fungsi adrenal pada anak yang menderita sepsis di Unit Perawatan IntensifPediatrik RSCM.Metode. Penelitian deskriptif dengan desain potong lintang. Semua subjek menjalani uji stimulasikortikotropin dosis standar. Insufisiensi adrenal (IA) ditegakkan jika respons peningkatan kortisol terhadapuji ( maks) 9 μg/dl dan dikelompokkan menjadi absolut (IAA) jika kortisol pra-uji t0 <20 μg/dl danrelatif (IAR) jika t0 20 μg/dl.Hasil. Tiga puluh anak sepsis (18 laki-laki) diikutsertakan dalam penelitian. usia median adalah 29 (1-153)bulan dan median skor PELOD 12,5 (0-33). Insufisiensi adrenal dijumpai pada 8 (26,7%) pasien (2 IAA and6 IAR), lebih sering pada perempuan (p=0,003), serta cenderung lebih sering pada syok septik (p=0,682).Median t0 32,75 (4,23-378) μg/dl, t30-60 48,20 (16,70-387) μg/dl, dan maks 15,40 (0,90-60,80) μg/dl. Kadar t0 dan t30-60 lebih tinggi pada kelompok syok septik (p=0,03 dan p=0,01) namun tidak berbedaantara subjek dengan dan tanpa IA. Terdapat kecenderungan korelasi positif antara skor PELOD dengant0 dan t30-60 (r=0,7; dan r=0,6; p0,001). Hipotensi sistolik dijumpai pada seluruh subjek dengan IA dansyok refrakter katekolamin cenderung lebih sering pada kelompok IA (p=0,67). Mortalitas 36,7%, tidakberbeda antara subjek dengan dan tanpa IA.Kesimpulan. Insufisiensi adrenal sering dijumpai pada yang menderita anak sepsis dan harus dipertimbangkanpada kondisi syok septik. Penelitian lanjutan diperlukan untuk menentukan efektivitas terapi steroid.