Diantara genus Burkholderia terdapat dua spesies yang menjadi perhatian dalam bidang kesehatan, yaitu B. pseudomallei dan B. cepacia. Kedua bakteri ini menyebabkan masalah klinis yang berbeda. Penyakit melioidosis kerap disebabkan oleh B.pseudomallei, sedangkan B. cepacia complex (Bcc) seringkali ditemukan pada pasien cystic fibrosis (CF). Burkholderia pseudomallei merupakan kelompok bakteri patogen intracellular Gram negatif, memiliki bentuk seperti peniti. Demikian pula B. cepacia merupakan kelompok bakteri Gram negatif basil, tidak dapat membentuk spora, bersifat aerobik, katalase dan oksidase positif, serta mempunyai flagel polar multitrik. Meskipun jalur patogenesis kedua bakteri ini sedikit berbeda, faktor virulensi yang dimiliki oleh kedua spesies ini hampir sama. B. pseudomallei memiliki kemampuan untuk menginfeksi berbagai jenis sel dan menghindari respon imun manusia. Bakteri ini masuk melalui kulit atau selaput lendir dan bereplikasi di sel epitel. Di dalam sel inang, bakteri bergerak dengan menginduksi polimerisasi aktin inang, mendesak dinding membran membentuk tonjolan yang meluas ke sel lain. Tonjolan ini menyebabkan sel tersebut bergabung, membentuk sel raksasa berinti (multinucleated giant cell /MNGC). MNGC akan membentuk plak sebagai tempat bagi bakteri untuk bereplikasi. Setelah memasuki saluran pernafasan pasien penderita CF, B. cepacia menempel pada permukaan sel mukosa ataupun sel epitel inang. Lapisan mukus yang menebal pada paru mendukung efikasi antimikrobia dan meningkatkan respon inflamasi. Kemampuan untuk melewati barier epitelial dan menemukan akses ke aliran darah hanya dimiliki oleh strain kelompok ini karena patogen lain yang ditemukan pada pasien CF tidak menyebabkan bakteremia. Faktor virulensi bertugas membantu proses invasi sel inang oleh bakteri patogen. Secara umum, kedua spesies ini memiliki jenis faktor virulensi yang sama, diantaranya adalah intracellular survival, quorum sensing, adherence factor, sistem sekresi, LPS dan EPS, biofilm, toksin dan resistensi antimikrobia.