The impact of catering incentives on the dividend policy: evidence from Turkish firms

Abstract

PurposeThe purpose of this paper is to empirically analyse the propensity to pay dividends and investigate whether the catering theory is valid in an emerging market.Design/methodology/approachThe sample of this study comprises listed firms on the stock market of Turkey, Borsa Istanbul, with 2,438 observations during the period 1999–2015. In line with previous studies in the literature, appropriate control variables are used that may have an impact on Turkish firms' dividend policy. Control variables are examined in the likelihood of paying dividends by using Fama–Macbeth (1973) style cross-sectional logistic regressions. In addition, the linkage between the dividend premium and the propensity to pay is revealed to test the validity of the catering theory.FindingsThe findings of the study confirm the tenets of the catering theory for Turkey. When a positive dividend premium exists, that is when investors demand dividend, firms cater them and distribute dividend; on the contrary, when there is no demand, firms prefer not to pay. The effect of catering incentives on the dividend policy provides useful information for managers because the catering theory claims that investors' demand for dividends has an impact on the valuation of firms.Originality/valueIn the aftermath of the 2001 financial crisis, Turkey implemented far-reaching reforms and policy initiatives to improve the efficiency of capital markets and to overcome the obstacles sourcing from their culture and civil law origin. With the adoption of these major economic and structural reforms, as a civil law origin country, Turkey has managed to ameliorate the protection of investors as in common law countries. Ferris et al. (2009) state that the catering theory is applicable to firms in common law countries but not in civil law countries. In addition, prior research is not so extensive regarding the impact of catering incentives on the dividend policy of firms in emerging markets. The results of the analyses suggest that the catering theory is valid for Turkey as a civil law origin emerging country, and to the best of authors' knowledge, this study is the first to test the catering theory in the Turkish capital markets.

Determinan Kebijakan Dividen di Bursa Efek Indonesia

“…Risiko keuangan yang tinggi menyebabkan keterbatasan perusahaan untuk membayarkan dividen kepada para investor (Tahir & Mushtaq, 2016). Peneliti yang menunjukkan hasil yang sama yaitu Basri (2017), Ranajee et al (2018), Lotto (2020), Takmaz et al (2020), dan Wahjudi (2020). H4: Solvabilitas secara signifikan dapat memengaruhi kebijakan dividen.…”

“…Perusahaan besar akan lebih mampu untuk menghasilkan laba yang lebih banyak melalui aset yang dimilikinya dibandingkan perusahaan kecil sehingga perusahaan besar lebih berkemampuan untuk mendistribusikan dividen (Setiawan & Vivien, 2021). Budiarso et al (2019), Shafai et al (2019), dan Takmaz et al (2020) membuktikan hasil yang sejalan. H5: Ukuran perusahaan secara signifikan dapat memengaruhi kebijakan dividen.…”

“…Pendanaan eksternal sangat diperlukan oleh perusahaan yang berada dalam tahap pertumbuhan. Sebaliknya, perusahaan dengan tingkat maturitas tinggi tidak memerlukan pendanaan dari pihak eksternal (Takmaz et al, 2020). Selain itu, arus kas bebas dan profitabilitas yang tinggi umumnya dimiliki oleh perusahaan dengan tahap maturitas tinggi (Budiarso et al, 2019).…”

“…Perusahaan sektor finansial tidak diteliti karena perusahaan sektor finansial memiliki kebijakan akuntansi dan format laporan keuangan yang berbeda. Selain itu, kebijakan pembayaran dividen perusahaan finansial juga dipengaruhi secara signifikan dan diatur dengan ketat oleh pemerintah sehingga struktur kapital dan kebijakan investasi juga berbeda dengan sektor lainnya (Kilinçarslan, 2018;Takmaz et al, 2020;Yousaf et al, 2019).…”

“…Hasil ini sejalan dengan studi Sulistiyo et al (2016), Thakur & Kannadhasan (2018), Singla & Samanta (2019), Yousaf et al (2019), dan Tahir et al (2020). Hasil ini bertentangan dengan penelitian Basri (2017), Gusni (2017), Ranajee et al (2018), Takmaz et al (2020), Lotto (2020, dan Wahjudi (2020) yang menyatakan solvabilitas memengaruhi kebijakan dividen secara signifikan negatif. Ketergantungan hutang yang terlalu tinggi oleh perusahaan menyebabkan perusahaan mencadangkan dana internalnya untuk memenuhi obligasinya (Lotto, 2020).…”