Penelitian deskriptif-kuantitatif ini berupa eksplorasi data HRIS dan Statistik Pegawai serta survei menggunakan kuesioner terkait preferensi pelatihan dan short course apabila dilakukan Pusdiklat KM sendiri di samping executive training luar negeri. Hasilnya menunjukkan adanya HR analytics meskipun baru pada fase atau tahap yang paling sederhana karena analisis data dalam laporan bulanan Statistik Pegawai sifatnya hanya untuk fungsi administratif saja berupa pengumpulan data dan statistik deskriptif sederhana. Analisis diagnostik, prediktif ataupun preskriptif masih belum dilakukan. Sedangkan survei terhadap pegawai menunjukkan bahwa dari 2.729 responden yang sudah diases atau dari 9.438 total responden, masing-masing hanya 7 dan 30 responden saja yang sama sekali tidak memiliki preferensi kompetensi berdasar Permenpan 38/2017 maupun PMK 219/2017. Selebihnya memilih satu atau kombinasi dari berbagai kompetensi berdasar peraturan tersebut, di samping menunjukkan seluruh jenis kompetensi menurut kedua peraturan tersebut dapat dilakukan Pusdiklat KM kepada seluruh pegawai, termasuk pejabat eselon I dan II yang masih memiliki gap competency.