ABSTRAKLatarbelakang: Gencarnya promosi fast food menimbulkan persepsi bahwa makanan cepat saji merupakan tren dikalangan remaja. Kebiasaan konsumsi makanan cepat saji yang mempunyai tinggi kalori namun rendah zat gizi menimbulkan masalah gizi lebih dan defisiensi zat gizi mikro pada remaja. Tujuan: Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pendidikan gizi berbasis Theory of Planned Behavior terhadap perubahan pengetahuan, sikap, norma subyektif, perceived behavioral control, intensi, dan konsumsi membatasi fast food pada siswi di SMA Negeri 2 Sidoarjo. Metode: Penelitian ini dilaksanakan dengan metode quasy experimental pada 32 siswi (16 siswi kelompok kontrol dan 16 siswi kelompok perlakuan) dipilih menggunakan simple random sampling. Pendidikan gizi berbasis TPB dilakukan selama 4 sesi yiatu sesi sikap, norma subyektif, PBC, dan intensi. Kuesioner penelitian yang digunakan untuk meneliti berbasis TPB. Penilaian dilakukan dua kali, yaitu sebelum dan 3 minggu setelah edukasi. Data dianalisis secara deskriptif, uji Mann Whitney dan Wilcoxon Signed Ranks. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian bahwa pendidikan gizi berbasis theory of planned behavior mempengaruhi pengetahuan (p<0,001), sikap (p<0,001), norma subyektif (p<0,002), perceived behavioral control (p<0,001), dan intensi (p<0,001) tetapi tidak mempengaruhi perilaku siswi untuk membatasi fast food (p=0,570). Kesimpulan: Pendidikan gizi berbasis TPB dapat mempengaruhi sikap, norma subyektif, PBC, dan intensi tetapi tidak merubah perilaku membatasi fast food. Dengan demikian maka diperlukan pendidikan gizi yang berkelanjutan agar dapat merubah suatu perilaku pembatasan fast food.