The Impact of Regional Autonomy and Monetary Crisis on Economic Growth in Yogyakarta

Abstract

This study analyzes the impact of some factors, especially the implementation of autonomy and monetary crisis on economic growth in Yogyakarta Special Province. The independent variables entered into the model are investment, labor force and government spending, as well as two dummy variables, namely the financial crisis and the 1990-2013 regional autonomy implementations. This study uses multiple linear regression analysis with Ordinary Least Square (OLS). This study finds that investment and regional autonomy do not affect the economic growth in Yogyakarta, while labor force and monetary crisis n egatively affect economic growth. The study also finds that government spending has a positive influence on economic growth. AbstrakPenelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Variabel-variabel bebas yang dimasukkan kedalam model adalah investasi, tenaga kerja dan pengeluaran pemerintah, serta dua variabel dummy berupa krisis moneter dan pemberlakuan otonomi daerah 1990-2013. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan Ordinary Least Square ( OLS). Penelitian ini menemukan bahwa investasi dan otonomi daerah tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di DIY, sedangkan tenaga kerja dan krisis moneter berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini juga menemukan bahwa pengeluaran pemerintah berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.