Noise in the hospital has a negative impact on patients. According to the data obtained, the patient category is most affected by high noise levels, namely 31% reporting that elderly men are the most affected, while around 27% indicate that elderly women are the most affected, then 14% think that children are the most affected by noise. The impact can be in the form of reduced sleep time and disruption in the treatment process. Therefore, an analysis of the noise level in the hospital is carried out along with its mitigation as noise management in Sidoarjo Hospital. This noise level measurement was carried out for five days using a Sound Level Meter (SLM) measuring instrument with four sampling points. Then calculate the equivalent noise level (Leq), then calculate the daytime noise level (Ls), and finally do the mapping using Surfer software and recommend noise level mitigation in the hospital. The results showed that the noise level still exceeds the quality standard. On Wednesday, the noise level value is 69.59–76.21 dBA, Thursday 68.7–77 dBA, Friday 68–70.89 dBA, Saturday 72.91–79.68 dBA, and Sunday 70–74.73 dBA. Recommendations for mitigating noise reduction in hospitals are with the planting Durante repens, Casia siamea, Heliconia sp., and Vermenia obtusifolia.
Keywords: Noise, Mitigation, Mapping
ABSTRAK
Kebisingan di rumah sakit memberikan dampak negatif terhadap pasien. Menurut data yang didapatkan kategori pasien yang paling terpengaruh oleh tingginya tingkat kebisingan yaitu 31% melaporkan bahwa pria lanjut usia adalah yang paling terpengaruh, sementara sekitar 27% menunjukkan bahwa wanita lansia adalah yang paling terpengaruh, lalu 14% menganggap bahwa anak-anak adalah yang paling terpengaruh oleh kebisingan. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa berkurangnya waktu tidur dan terganggu dalam proses pengobatan. Oleh karena itu, dilakukan analisis tingkat kebisingan di rumah sakit beserta mitigasinya sebagai pengelolaan kebisingan di RSUD Sidoarjo. Pengukuran kebisingan dilakukan selama lima hari menggunakan Sound Level Meter (SLM) dengan empat titik sampling. Selanjutnya mengukur tingkat kebisingan ekuivalen (Leq), tingkat kebisingan siang hari (Ls), dan yang terakhir dilakukan pemetaan menggunakan software Surfer. Hasil dari pemetaan tersebut dapat direkomendasikan mitigasi tingkat kebisingan di rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan pada tanggal 13–17 Mei 2020 tingkat kebisingan 69,59–76,21 dBA, hari Kamis 68,7–77 dBA, hari Jumat 68–70,89 dBA, hari Sabtu 72,91–79,68 dBA, dan hari Minggu 70–74,73 dBA. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat kebisingan masih melebihi baku mutu. Rekomendasi untuk mitigasi penurunan kebisingan di rumah sakit adalah dengan penanaman pohon Durante repens, Casia siamea, Heliconia sp., dan Vermenia obtusifolia.
Kata kunci: Kebisingan, Pemetaan, Mitigasi