Pestisida kimia yang sering digunakan petani untuk mengatasi hama mempunyai dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Salah satu alternatif pengganti pestisida kimia adalah pestisida organik. Beberapa tanaman potensial sebagai pestisida organik adalah bawang putih dan umbi gadung. Salah satuhama yang merugikan bagi tanaman cabai adalah jangkrik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pestisida organik dari bawang putih dan umbi gadung dalam mengatasi hama jangkrik pada tanaman cabai. Penelitian diawali dengan pembuatan habitat tiruan jangkrik dari tanaman cabai, kemudian diadaptasikan selama tiga hari. Sebanyak 30 tanaman cabai dikelompokkan menjadi 10 perlakuan yaitu aquades sebagai aquades sebagai kontrol negatif, pestisida kimia sebagai kontrol positif, ektrak bawang putih dan ekstrak umbi gadung dengan konsentrasi masing-masing 5%, 10%, 20% dan 40%. Perbandingan efektifitas antar perlakuan diamati melalui tiga aspek antara lain nilai persentase mortalitas, indeks kecepatan kematian dan medium lethal time (LT50). Hasil dari pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap nilai ketiga aspek. Semakin tinggi konsentrasi semakin efektif dalam membunuh jangkrik. Nilai persentase mortalitas, indeks kecepatan kematian dan medium lethaltime (LT50) tertinggi pada ekstrak umbi gadung 40% adalah 85%, 50 dan 6,5 menit dan ekstrak bawang putih 40% adalah 55%, 31 dan 10 menit secara berurutan. Berdasarkan analisis ketiga aspek tersebut ekstrak umbi gadung lebih efektif sebagai pestisida organik dibandingkan dengan ekstrak bawang putih dengan nilai yang mendekati kontrol positif.