Sektor pertanian menjadi pilar utama untuk keberlangsungan hidup manusia. Di antara hasil pertanian yang sering dikonsumsi adalah sayuran sawi hijau. Namun, aroma sawi hijau organik dan yang mengandung residu pestisida seringkali sulit dibedakan. Pengecekan kualitas mutu bahan makanan juga memerlukan biaya yang tinggi. Untuk mengatasi masalah ini, dikembangkanlah instrumen electronic nose. Electronic nose memiliki permasalahan sensor drift, yang dapat diatasi melalui teknik prapemrosesan data seperti manipulasi baseline. Terdapat lima metode manipulasi baseline yaitu difference, relative difference, fractional difference, log difference, dan normalization. Manipulasi baseline dan ekstraksi fitur menggunakan metode statistic dan fast fourier transform diterapkan pada hasil data akuisisi. Principal component analysis digunakan untuk melihat persebaran data yang telah diproses. Metode manipulasi baseline terbaik ditentukan berdasarkan nilai persen variansi pada PC 1 sebagai indicator utama. Hasil analisis menunjukkan nilai total PC mencapai 87,37% dengan nilai PC 1 dan PC 2 masing-masing adalah 79,02% dan 8,35%. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh bahwa metode manipulasi baseline terbaik adalah relative difference dan fractional diffenrence. Kedua metode manipulasi baseline tersebut efektif dalam meningkatkan tingkat diskriminasi data pada instrumen electronic nose. Dengan demikian, instrumen ini dapat membantu dalam penentuan kualitas dan diskriminasi jenis sayuran sawi hijau berdasarkan aroma yang dimiliki.