Pemasangan reaktor shunt pada ujung saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) rangkaian ganda 500 kV seringkali dilakukan untuk membantu mengatasi kenaikan tegangan akibat kapasitans saluran yang panjang. Namun, permasalahan tegangan masih mungkin terjadi, khususnya ketika proses penginjeksian tegangan di saluran transmisi baru yang telah terpasang, akibat adanya induksi tegangan dan penguatan parameter dari rangkaian lain di saluran yang sama yang telah terinjeksi terlebih dahulu. Permasalahan munculnya tegangan lebih ini menjadi makin pelik karena saluran dan reaktor shunt telah selesai terpasang, sehingga panjang saluran dan kapasitas reaktor shunt tidak mungkin diubah. Fenomena tegangan lebih dalam penelitian ini terjadi ketika satu rangkaian di saluran transmisi belum diinjeksi, tetapi reaktor shunt telah tersambung, sehingga saluran tersebut mendapat induksi dan penguatan dari rangkaian lain karena di saat yang sama rangkaian yang kedua telah terinjeksi tegangan kerja. Dalam upaya mengatasi kondisi tegangan lebih tersebut, dalam makalah ini dilakukan perubahan skenario manuver injeksi tegangan ke saluran, perubahan skema proteksi jika terjadi gangguan fase ke tanah, dan penambahan relai tegangan lebih. Perubahan skenario manuver injeksi tegangan dapat mengurangi tegangan lebih yang terjadi pada saluran yang belum terinjeksi tegangan hingga 31,9 kVp. Perubahan skema proteksi saat terjadi gangguan fase ke tanah dengan memerintahkan pembukaan circuit breaker (CB) reaktor shunt dapat menghindarkan terjadinya kenaikan tegangan pada fase yang tidak terganggu. Penambahan relai tegangan dilakukan sebagai antisipasi terjadinya tegangan lebih ketika ada gangguan pada saluran dan kondisi CB reaktor shunt tidak mampu membuka akibat gangguan internal.