Sustainable Finance bertujuan menciptaan nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan serta tata kelolah perusahaan. Merupakan konsep yang disepakati secara global dan regional termasuk ASEAN. Sebagai konsep keuangan baru, terdapat kendala dalam penerapannya. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan kontradiksi penerapan sustainable finance di wilayah ASEAN khususnya anggota ASEAN Exchange, melalui studi literatur pada penelitian sebelumnya. Menggunakan software publish or perish, berdasarkan 29 artikel diperoleh hasil terdapat 8 hambatan penerapan keuangan berkelanjutan yaitu ; permasalahan inklusi keuangan, permasalahan aturan dan regulasi, kurangnya sosialisasi keuangan berkelanjutan dan kesamaan persepsi antar pihak terkait, pengungkapan laporan berkelanjutan, permasalahan kinerja keuangan, kesulitan menyeimbangkan aspek ekonomi sosial dan lingkungan, permasalahan prosedur pemberian kredit, dan intervensi teknologi. Selain hambatan juga terdapat dampak positif bagi perusahaan antara lain, keuangan berkelanjutan memiliki prinsip yang sama dengan keuangan syariah, meningkatkan ketahanan perusahaan dimasa depan, meningkatkan pangsa pasar produk dan jasa green financing, perusahaan mendapatkan akses green financing, meningkatkan reputasi, serta pengurangan biaya melalui efisiensi. Makna dari penelitian ini adalah dibutuhkan pergeseran paradigma ekonomi dan bisnis dari orientasi keuntungan menuju pada orientasi keseimbangan ekonomi sosial dan lingkungan.