Latar Belakang : Penyakit Ginjal Kronik (PGK) atau dikenal juga sebagai Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan salah satu penyebab utama buruknya pencapaian hasil kesehatan dunia. Di Indonesia, PGK termasuk ke dalam 10 besar penyakit terbanyak. Mengingat kasus PGK yang semakin meningkat dikalangan masyarakat baik di usia muda hingga tua mengharuskan mereka untuk lebih meningkatkan self awareness terhadap faktor risiko PGK. Untuk itu tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang mempengaruhi self awareness masyarakat terhadap faktor risiko PGK di Bali.Metode : Penelitian ini menggunakan design descriptive analitic dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan secara online melalui survei terhadap 209 responden dengan metode snowball. Analisis data menggunakan uji regresi logistik ordinal.Hasil : Berdasarkan hasil analisa, dari total 209 responden di dominasi oleh kalangan remaja (44%) dan dewasa (46.9%) serta berjenis kelamin perempuan (63.6%). Self Awareness masyarakat cenderung baik dimana sebagian besar masuk pada kategori tinggi (45%) dan sedang (44%). Faktor-faktor yang mempengaruhi self awareness masyarakat terhadap risiko PGK adalah memiliki riwayat penyakit diabetes melitus (OR 6.571, p-value = 0.010) dan memiliki keluarga dengan riwayat penyakit ginjal (OR 4.354, p-value = 0.037).Kesimpulan : Masyarakat Bali memiliki self awareness yang baik terhadap faktor risiko PGK. Dua faktor yang ditemukan berpengaruh terhadap self awareness yaitu memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus dan memiliki keluarga dengan riwayat penyakit ginjal. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan informasi dan pengalaman yang baik akan meningkatkan self awareness seseorang. Untuk itu, perlu ditingkatkan kembali penyebaran informasi kesehatan kepada masyarakat umum.