Brief CIFOR memberi informasi ilmiah mengenai topik terkini di bidang penelitian kehutanan secara ringkas dan akurat.cifor.org No. 35, Juni 2015 DOI: 10.17528/cifor/005655 Poin-poin utama• Pentingnya sektor keuangan atas lanskap hutan semakin diakui. Beberapa penyedia layanan keuangan (Financial Service Provider atau FSP) memperkenalkan beragam "perbankan hijau" dan prakarsa keuangan yang berkelanjutan untuk membantu menangani dampak lingkungan dari investasi serta klien mereka.• Protokol uji tuntas pelanggan (CDD) adalah sumber-sumber daya legal penting untuk upaya-upaya berkelanjutan yang bertumbuh dari antara FSP. Sektor keuangan semakin mendapat banyak tekanan untuk memastikan agar investasi dan pelayanan kepada klien mereka mematuhi hukum serta bebas dari praktek pencucian uang atau korupsi.• Kebanyakan negara telah mewajibkan FSP untuk menerapkan protokol CDD dalam menghadapi penyandang dana terorisme, perdagangan narkoba dan korupsi politik. Protokol yang serupa diperlukan untuk mengatasi kejahatan yang berkaitan dengan kehutanan seperti penebangan liar, ekspansi areal perkebunan ilegal, dan perdagangan gelap satwa liar.• Bukti-bukti dari Indonesia menunjukkan adanya kemajuan signifikan dalam memperkuat standar-standar CDD, termasuk yang berkaitan dengan kehutanan dan tantangan terkait penerapan CDD. Sejak tahun 2003, hanya ada 19 laporan resmi yang berkaitan dengan kehutanan.• Protokol-protokol CDD di sektor kehutanan mengharuskan FSP untuk menggunakan perangkat dan keahlian baru untuk mengakses, menganalisis dan memastikan transaksi yang berkaitan dengan kehutanan. Regulator perbankan dan badan penegak hukum juga diharuskan untuk melakukan tindakan yang sesuai.• Meski menjanjikan strategi untuk membidik kejahatan yang berkaitan dengan kehutanan, ada kebutuhan untuk mengevaluasi kelayakan penerapan dan keefektifan penggunaan CDD dan strategi "perbankan hijau" lainnya dalam memperkuat tata kelola kehutanan.
Uji tuntas untuk kehutanan, layanan keuangan dan pelangganUpaya mengatasi pelanggaran hukum, pencucian uang dan korupsi pada sektor kehutanan IndonesiaAnna Christina Sinaga, Sophia Gnych dan Jacob Phelps
Hubungan antara kehutanan dan sektor perbankanEksploitasi hutan secara ilegal bisa sangat menguntungkan. Sumberdaya bernilai tinggi seperti kayu, satwa liar dan mineral dapat menghasilkan keuntungan besar, sementara penebangan ilegal sering kali dipicu oleh perluasan pertanian komersial, pertambangan dan pembangunan ilegal. Meski di tengah upaya penegakan hukum dan pembatasan-pembatasan yang terus meningkat, ada peluang untuk memperoleh insentif keuangan yang signifikan untuk memalsukan dokumen, merambah wilayah yang dilindungi, melampaui kuota panen, serta menghindari pajak dan biaya lain.