“…Kemajuan teknologi saat ini menyebabkan digitalisasi spesimen herbarium semakin banyak dilakukan oleh lembaga penelitian atau herbarium di dunia (Belyaeva & Kovtonyuk, 2021;Harris & Marsico, 2017;Heerlien et al, 2015;Powell et al, 2021;Seregin, 2017;Sweeney et al, 2018;Tulig et al, 2012;Younis et al, 2020), meskipun memerlukan biaya yang cukup besar. Naturalis Biodiversity Center di Belanda, misalnya, telah mengalokasikan dana sebesar 13 juta Euro (sekitar 223 miliar Rupiah, kurs 17.000 Rupiah) untuk melakukan digitalisasi koleksi spesimen ilmiah pada tahun 2010 (Heerlien et al, 2015).…”