“…Begitu pula dengan hasil temuan Korn (2009) yang menemukan bahwa EMDR lebih cepat memberikan efek dari pada exposure therapy dalam menangani trauma. Hal lain yang turut merangsang ide untuk mengulas EMDR sebagai penanganan PTSD adalah EMDR telah banyak dijadikan sebagai bahan penelitian di berbagai bidang, misalnya efektif dalam menurunkan kecemasan patologis pada penderita Generalized Anxiety Disorder (Farima, Dowlatabadi, & Behzadi, 2015), berguna dalam penanganan masalah gangguan obsesif-kompulsif (Böhm & Voderholzer, 2010), mampu menangani dan menurunkan depresi (Moghadam, Moghadam, & Salehian, 2015), mengurangi stres akademik (Henrikus, 2015), menurunkan kecemasan pada korban penganiayaan (Tarquinio et al, 2012), efisien bagi ahli klinis dalam mengakses simptom fisiologis dan psikologis yang mempengaruhi pengembangan kehidupan individu (Shapiro, 2014), mampu menurunkan trauma pada anak-anak (Rodenburg et al, 2009) serta mampu menurunkan simptom trauma secara signifikan (Sack, Lempa, & Lamprecht, 2007).…”