The role of financial factors and non-financial factors on corporate bond and sukuk rating Indonesia

Abstract

Purpose This study aims to analyze the determinants of ratings of corporate bonds and sukuk issued by firms listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the 2013–2019 period. Design/methodology/approach This study uses a quantitative approach by testing hypotheses and using logistic regression. Ordinal logistic endogenous (or dependent) variables (Y) in ordinal logistics use data in the form of levels (ordinal scale). Independent (or exogenous) variables (X), include financial and non-financial factors for dependent (or endogenous) variables (Y), namely, of corporate bonds and sukuk ratings. There are two approaches to the study they are Logit and Gompit (Negative Log-Log. The population of the study is Indonesian companies listed on the IDX that issued bonds and sukuk for the 2013–2019 periods. The sampling technique is purposive. In total, 16 corporate companies adhering to the above criteria and issuing bonds and sukuk were chosen. In total, 270 types of bonds and 280 types of sukuk were selected as samples. Findings The results of the Logit and Gompit regression show that leverage ratio, firm size, security structure and maturity date are important determinants of corporate bond ratings while profitability and liquidity ratios appear to have no influence on the rating. In the case of sukuk, profitability, liquidity and maturity date play important roles in influencing the corporate sukuk rating. However, there is no evidence to suggest that leverage ratio, company size and security structure may affect sukuk ratings. Research limitations/implications For both sukuk and bond issuers, it is necessary to pay attention to the factors that may affect the ratings. Specifically, Sukuk issuers need to pay attention to the return of asset, current ratio, growth and structure. On the other hand, bond issuers need to consider depth to equity, structure and maturity. As for investors, the findings of this study reveal that both bond and sukuk ratings reflect their performance. Practical implications This study provides useful information for investors that allows them to assess the risk of sukuk or bonds chosen based on rating and financial performance. Originality/value The novelty of this study lies in its econometric methodology used to identify factors which influence sukuk and bond ratings. Specifically, this study used two different techniques that allow a robust conclusion to be drawn. Furthermore, this study provides a systematic analysis which allows comparison between factors which affect bond and sukuk ratings in Indonesia.

Determinan Peringkat Obligasi pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di BEI

“…Sinyal ini kemudian nantinya akan dianalisis oleh investor untuk digunakan sebagai alat pengambil keputusan. Jika sinyal yang diterima oleh investor dianggap sinyal positif maka investor akan tertarik dan memberikan reaksi yang baik (Laila, Rusmita, Cahyono, & Azman-Saini, 2021). Pemberian sinyal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya asimetri informasi (Elhaj, Muhamed & Ramli, 2018).…”

“…Resiko gagal bayar yang diakibatkan oleh leverage perusahaan yang tinggi akan mengakibatkan penurunan peringkat obligasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Laila et al (2021) serta Hernando et al (2018) menegaskan bahwa leverage memiliki pengaruh yang berbanding terbalik dengan peringkat obligasi artinya semakin tinggi leverage maka peringkat obligasi suatu perusahaan akan menurun. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diperoleh hipotesis sebagai berikut H5: Leverage berpengaruh negatif terhadap peringkat obligasi.…”

“…Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sahabuddin & Hadianto (2020) serta Gupta (2021). Akan tetapi, hasil ini berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Laila et al (2021) serta Utami et al (2017) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peringkat obligasi.…”

“…Jumlah utang perusahaan yang semakin meningkat akan menimbulkan rasa kehati-hatian investor terhadap risiko gagal bayar. Hal ini disebabkan apabila perusahaan tidak mampu mengelola utangnya dengan baik maka dapat berdampak negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan (Laila et al, 2021). Leverage yang tinggi juga dapat mengakibatkan risiko default yang tinggi karena perusahaan berpotensi tidak mampu membayar utangnya pada saat jatuh tempo sehingga dapat menurunkan peringkat obligasi suatu perusahaan.…”

“…Hal ini menyebabkan tingginya likuiditas tidak mempengaruhi terhadap peringkat obligasi suatu perusahaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Laila et al (2021); Henny (2016) serta Gupta (2021). Akan tetapi, hasil ini berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami et al (2017) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap peringkat obligasi.…”