The recent statistic suggests the average psychological well-being of Indonesian citizens, including the pre-service training teacher, represents their capacity to overcome future challenges. Excellent psychological well-being is crucial for pre-service training teachers, especially for providing a comfortable learning situation for students and engaging in effective communication with students. This study investigates the psychological well-being of pre-service training teachers. Thus, this study adopted survey techniques with descriptive data analysis. The data were collected from 44 teachers selected by purposive sampling. The criteria for selecting research participants were currently taking pre-service teacher education, elementary school teachers, and willingness to participate in this study. Data were collected using a psychological well-being scale. The results of the analysis showed high and exceedingly high psychological well-being of pre-service training teachers. However, the majority of participants had low scores in the aspect of improving self-quality over time, and some of them presented remarkably low scores.
Abstrak: Kesejahteraan psikologis orang Indonesia pada saat ini masih berada pada tingkat rata-rata, sehingga dianggap masih mampu berjuang untuk mengatasi tantangan yang dialami di masa depan, tidak terkecuali guru pre-service training. Guru pre-service training perlu memiliki kesejahteraan psikologis untuk menghadirkan situasi pembelajaran yang nyaman bagi peserta didik dan komunikasi yang efektif dengan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesejahteraan psikologis guru pre-service training. Jenis penelitian ini menggunakan teknik survei dengan analisis deskriptif untuk data yang diperoleh. Sampel penelitian sebanyak 44 guru, dipilih secara purposive sampling. Adapun kriteria pemilihan sampel penelitian yaitu sedang menempuh PPG, guru sekolah dasar, dan bersedia untuk diteliti. Data dikumpulkan menggunakan skala kesejahteraan psikologis. Hasil analisis menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis guru pre-service training berada pada tingkat tinggi dan sangat tinggi. Meskipun demikian, aspek meningkatkan kualitas diri dari waktu ke waktu tidak begitu banyak dimiliki oleh guru pre-service training sebab berada pada tingkat rendah, bahkan sangat rendah.