The Role of Leadership and Work Motivation in Improving Employee Performance: With Job Satisfaction Intervening Variables

Abstract

This paper aims to examine the role of leadership style and work motivation in improving performance by involving feelings of satisfaction from employees (job satisfaction) as an intermediary variable in Freelance Daily Workers (THL) at the Banyuwangi Regional Secretary. The number of freelance daily workers (THL) at the Banyuwangi Regency Secretariat. The population in this study were all employees of the Daily Leasing Office of the Regional Secretariat of Banyuwangi Regency, amounting to 101 employees. Determination of the sample using a saturated sample so that the number of samples is 101 respondents. The descriptive analysis method is used to describe the respondents, and the variables used. Smart PLS 3.0 application is used in this study as an analytical tool to answer the hypothesis. The results showed that the leadership style variable in an organization could increase the job satisfaction of THL employees at the Banyuwangi Regional Secretariat. Work motivation from employees has a significant effect on job satisfaction. Job satisfaction of casual daily workers also affects employee performance. The leadership style possessed by the leaders at the Banyuwangi Regency Secretary also affects employee performance. Work motivation significantly affects employee performance at the Daily Leasing Office of the Regional Secretariat of Banyuwangi Regency. Leadership style and work motivation can increase employee satisfaction and performance at the Regional Secretary of Banyuwangi Regency. Therefore there needs to be an effort to improve employees' leadership style and work motivation.

effect of the human resources, discipline and infrastructure quality on employee performance

“…So it is expected that every employee on duty obeys and is responsible for his profession. If employees have great work discipline, it is expected that they will be able to complete obligations quickly and precisely so that job satisfaction arises (Qomariah et al, 2022).…”

Strategi Pemasaran Terpadu BUMDes Menyongsong Era Society 5.0

“…Dari tabel 2, berdasarkan hasil dari analisa SWOT yang telah dilakukan, menghasilkan data bahwa jika dari hasil pengaruh internal memiliki kelebihan jika produk yang ditawarkan memiliki kualitas yang bagus serta berkarakter khusus, namun memiliki kelemahan akan kurangnya anggota (Susbiyani et al, 2023), tidak adanya store khusus untuk display produk, kurangnya loyalitas dan totalitas anggota BUMDes serta keterbatasan modal untuk melaksanakan produksi Sedangkan pengaruh dari faktor eksternal adalah mempunyai kelebihan sebab kualitas produk sudah banyak mendapat pengakuan dari konsumen, terjaminnya keamanan barang konsumen selama proses pengiriman. Namun memiliki kelemahan dalam faktor eksternal yaitu banyaknya persaingan dalam bidang yang sama, pesaing memberikan harga dibawak pasaran seharusnya Strategi matrik SWOT dalam faktor (1) Strategi Strength Opportunities : hendaknya mengadakan inovasi terhadap produk baru atau mengembangkan produk lama dengan tampilan yang lebih modernt, memberikan jaminan kualitas yang sama sesuai yang telah diterapkan selama ini, Mempertahankan promosi penjualan, terus melakukan inovasi serta megembangkan advertising/iklan dan interaktif marketing dengan konsumen melalui media sosial seperti WA, FB, IG dan sebagainya (Qomariah et al, 2022), Meningkatkan hubungan dengan masyarakat (public relation) Hendaknya memperluas jaringan dengan melakukan kerja sama melalui kegiatan even marketing seperti bazar, Meningkatkan kegiatan penjualan personal dan interaktif marketing (Satoto, 2023). Terus berinovasi dan meningkatkan intensitas interaksi dengan para konsumen dengan menggelar kegiatankegiatan tertentu untuk lebih untuk lebih memperkenalkan keberadaan Bumdes Kesra melalui media social (Cahyono & Rachmaniyah, 2020).…”

Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada Amanda Cafe

“…Hal ini menjadi salah satu kendala bahwa seorang karyawan memang harus dituntut untuk berpengalaman pada suatu pekerjaan. Masalah keterbatasan sumber daya manusia yang merupakan pelaku utama dalam kegiatan suatu organisasi dengan tujuan organisasi akan dicapai apabila seorang karyawan tersebut bersedia melakukan usaha untuk mencapai tujuan tersebut (Qomariah et al, 2022). Mengingat untuk memiliki seorang karyawan yang berpengalaman di dunia kerja merupakan suatu hal yang menjadi prioritas setiap organisasi.…”