Tujuan mulia dari suatu kehamilan adalah untuk melahirkan insan yang berkualitas, guna mengemban amanah sang Maha Pencipta dimuka bumi ini. Tidak hanya lahir selamat yang diharapkan, namun juga lahir sehat, kuat, dan cerdas. Cerdas baik secara intelektualitasnya, maupun mental, spiritual, dan sosial. Untuk itu, dibutuhkan otak yang baik dan sehat.
Otak adalah mikroprosesor sentral pada tubuh manusia. Otak berfungsi sebagai pusat penyimpanan dan analisis data. Otak berfungsi sebagai pusat pengendali seluruh proses fisiologis tubuh yang meliputi seluruh sistem organ, pusat informasi sensoris dan reaksi motorik, serta sebagai pusat seluruh bentuk intelegensi.
Segala bentuk kondisi yang berpotensi menimbulkan jejas pada otak merupakan ancaman serius yang harus diantisipasi dengan baik. Persalinan preterm dan pertumbuhan janin yang terhambat adalah kondisi patologis tersering yang berpotensi tinggi untuk menimbulkan jejas otak. Jejas otak yang terjadi dapat ringan hingga berat dan dapat bersifat permanen. Pada kondisi ringan kemungkinan hanya intelegensi saja yang terpengaruh, seperti kemampuan numerik, verbal, dan komunikasi sosial yang berkurang. Sementara pada kondisi berat seperti cerebral palsy, dapat berakibat seorang individu menjadi tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain di sepanjang kehidupannya.
Neuroproteksi otak janin antenatal menjadi langkah yang sangat penting dalam tata laksana problematika di atas. Belum adanya bentuk terapi dengan hasil yang memuaskan terhadap jejas otak yang sudah terlanjur terjadi, menggiring kita untuk dapat melakukan prediksi dan tindakan preventif terhadap segala bentuk kondisi patologis selama kehamilan dan persalinan yang berpotensi mencederai otak janin. Hal ini adalah konsep dasar dari neuroproteksi otak janin antenatal