Dengan adanya teknologi digital, kegiatan manusia menjadi lebih mudah dilakukan, termasuk dalam mencari pekerjaan. Salah satu aplikasi yang marak digunakan dalam mencari pekerjaan adalah LinkedIn. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur aspek-aspek yang mendasari penggunaan LinkedIn sebagai media untuk mencari pekerjaan dengan model M-A-I-N. Penelitian ini mengaplikasikan paradigma positivistik, pendekatan kuantitatif, dan menggunakan kuesioner daring sebagai instrumen untuk memperoleh data penelitian. Prinsip accidental diterapkan pada penarikan sampel. Hasil penelitian yang menghimpun 103 jawaban responden menunjukkan bahwa aspek agency merupakan motif yang paling kuat dalam mendasari para pengguna LinkedIn di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan nilai mean of total paling besar yang dimilikinya (4,4059). Mayoritas responden mengakui bahwa mereka dapat menciptakan koneksi dengan banyak orang lewat LinkedIn.Digital technology is increasingly embedded in every aspect of human life. Hence, human activities have become more manageable with digital technology, including finding work. Today's society can find a job with just the touch of a finger. One of the applications that are widely used in finding employment is LinkedIn. This study aims to measure the aspects that underlie the use of LinkedIn as a medium to find work with the M-A-I-N model. This study applies a positivistic paradigm, a quantitative approach and uses an online questionnaire as an instrument to obtain research data. The accidental principle is applied to sampling. The study results, which collected 103 respondents' answers, show that the agency aspect is the strongest motive underpinning LinkedIn users in Indonesia. This is indicated by the highest mean of total value (4.4059). The majority of respondents admit that they can connect with many people through LinkedIn.