“…Partisipan yang menjadi objek dalam penelitian pada artikel-artikel yang dianalisis mencakup usia 18 hingga 40 tahun (Rubertsson, Pallant, Sydsjö, Haines, & Hildingsson, 2015;Abazari, Pouraboli, Tavakoli, Aflatoonian, & Kohan, 2017;Hopkins, Miller, Butler, Gibson, Hedrick, & Boyle, 2018), ibu rumah tangga dan ibu bekerja (Abazari, et al, 2017) dengan jenjang pendidikan ibu lulusan SD hingga lulusan perguruan tinggi (Rubertsson et al, 2015;Abazari et al, 2017). Jenis kehamilan partisipan pada 7 artikel penelitian ini adalah kehamilan pertama (primiparous/ nulliparous) (Rubertsson et al, 2015;Mohamadirizi & Kordi, 2016;Abazari, et al, 2017) dan kehamilan kedua dan seterusnya (multiparous) (Rubertsson et al, 2015;Abazari et al, 2017), usia kehamilan trimester kedua (Camarneiro & Justo, 2017;Hopkins et al, 2018;Chang, Yu, Chen, & Chen, 2015) dan trimester kehamilan ketiga (Mohamadirizi & Kordi, 2016;Rusanen, Lahikainen, Pölkki, Saarenpää-Heikkilä, & Paavonen, 2018;Alfianty & Suryaningsih, 2016), partisipan yang memiliki riwayat keguguran dan juga yang tidak memiliki riwayat keguguran dan/atau aborsi (Abazari, et al, 2017;Rubertsson, et.al., 2015), kehamilan dengan risiko rendah (Camarneiro & Justo, 2017) dan kehamilan dengan risiko tinggi (Hopkins et al, 2018), serta kehamilan yang direncanakan dan tidak direncanakan (Abazari et al, 2017). Berdasarkan kewarganegaraan partisipan, terdapat kewarganegaraan Iran (Mohamadirizi & Kordi, 2016;Abazari et al, 2017), Swedia (Rubertsson et al, 2015), Portugal (Camarneiro & Justo, 2017), Finland (Ru...…”