The use of budgets by small and medium enterprises in Cape Metropolis, South Africa

Abstract

Failure to budget has been identified as one of the main causes of failure of Small and Medium Enterprises (SMEs). This study seeks to determine the extent to which SMEs in the Cape Metropolis use budgets. Specifically, the study aims to determine the types of budgets used, methods of budgeting employed, purpose for which budgets are used, perceived effectiveness of budgets used and factors that may inhibit SMEs from using budgets. Data were collected using a questionnaire and analyzed using both descriptive and inferential statistics. The findings of this study revealed that most of the SMEs sampled used budgets. The three most frequently used budgets were sales budgets, purchases budgets and cash budgets, while the most frequently used budgeting method was fixed budgeting. The findings also revealed that budgets were mostly used for monitoring, measuring business performance, future planning and control purposes. The findings further revealed that budgets were perceived to be effective but the lack of top management support and qualified personnel were the main factors that inhibit SMEs from using budgets. This study not only fills the gap in the literature on the use of budgets, but also provides invaluable insights on their use by SMEs. These insights could inform future endeavours of the Government when developing interventions meant to avert the high failure rates of these entities. The findings may also assist SMEs to gauge and review their own use of budgets with a view to optimising the benefits derived from these tools, as well as to overcome the factors that could inhibit them from using the budgets in the first place

Implementasi Anggaran Pada Usaha Mikro Dan Kecil Di Surabaya

“…Anggaran tidak hanya bermanfaat bagi usaha besar dalam rangka meningkatkan performanya, tetapi anggaran juga merupakan alat yang efektif bagi usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan kinerjanya. Anggaran penting bagi usaha kecil dan menengah, karena menyediakan informasi berorientasi masa depan yang memfasilitasi pemantauan dan kontrol kinerja bisnis (Hallsworth, 2015 dalam Maduekwe andKamala, 2016). Mulani et al (2015) menyatakan proses penganggaran formal berdampak positif terhadap kinerja usaha kecil dan menengah di India.…”

“…Akande and Oluwaseun (2014) menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara praktik penganggaran dan kinerja keuangan usaha kecil. Mengenai pentingnya peranan dari anggaran untuk usaha kecil dan menengah dipertegas lagi oleh Maduekwe and Kamala (2016) yang menyatakan kegagalan dalam penganggaran telah diidentifikasi sebagai salah satu penyebab utama kegagalan usaha kecil dan menengah.…”

“…Tingkat kegagalan di antara usaha kecil telah dikaitkan dengan beberapa faktor di antaranya adalah perencanaan yang kurang atau tidak memadai dalam menghadapi persaingan yang ketat di dunia bisnis global (Ojua, 2016). Kegagalan dalam menyusun anggaran diidentifikasi sebagai salah satu penyebab utama gagalnya usaha kecil dan menengah (Maduekwe and Kamala, 2016).…”

“…Menurut Hallsworth (2015) dalam Maduekwe and Kamala (2016) anggaran sangat penting bagi usaha kecil dan menengah, karena menyediakan informasi berorientasi masa depan yang memfasilitasi pemantauan dan pengendalian kinerja bisnis. Abdurahman et al ( 2012) menyatakan penganggaran, bagaimanapun, adalah faktor penting untuk konsistensi dan pertumbuhan dalam bisnis apa pun, namun, persepsi yang terbentuk bahwa usaha mikro, kecil dan menengah tidak memanfaatkan anggaran secara memadai untuk membuat keputusan yang efektif.…”

“…Abdurahman et al ( 2012) menyatakan penganggaran, bagaimanapun, adalah faktor penting untuk konsistensi dan pertumbuhan dalam bisnis apa pun, namun, persepsi yang terbentuk adalah usaha mikro, kecil dan menengah tidak memanfaatkan anggaran secara memadai untuk membuat keputusan yang efektif. Terlepas dari potensi keuntungan yang dari penggunaan anggaran untuk usaha kecil dan menengah, studi sebelumnya menunjukkan bahwa banyak usaha kecil dan menengah tidak menyiapkan anggaran (CIMA, 2009 dalam Maduekwe and Kamala, 2016).…”