Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penambahan Zat Pengatur Tumbuh ( ZPT) pada pertumbuhan tunas dan perakaran stek mikro kulit umbi tanaman porang (Amorphophallus muelleri blume) dan talas beneng (Xanthosoma undipes k.koch). Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini dengan 8 perlakuan : Z1 = umbi porang tanpa ZPT, Z2= umbi porang + Auksin 1,5 ml/L, Z3= umbi porang +Thidiazuron 1 ppm, Z4= umbi porang +Auksin 1,5 ml/L + Thidiazuron 1 ppm, Z5 = umbi talas beneng tanpa ZPT, Z6= umbi talas beneng + Auksin 1,5 ml/L, Z7= umbi talas beneng +Thidiazuron 1 ppm, Z8= umbi talas beneng +Auksin 1,5 ml/L + Thidiazuron 1 ppm, masing-masing perlakuan di ulang 10 kali. Data dianalisa dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95% dan apabila perlakuan yang memiliki sidik ragam yang nyata, dilanjutkan analisis lanjutan dengan menggunakan Uji BNT 5%. Penambahan zat pengatur tumbuh auksin, thidiazuron dan kombinasinya keduanya berpengaruh nyata terhadap persentase stek tumbuh, tinggi bibit, jumlah daun, panjang dan jumlah akar. Selain pengaruh dari ZPT eksogen, kemampuan tumbuh dalam perbanyakan vegetatif juga di pengaruh oleh jenis dan ukuran bahan tanam serta adanya titik tumbuh pada stek. Stek tanaman talas beneng (Xanthosoma undipes K.Koch) dari kulit umbi mempunyai kemampuan regenerasi yang lebih tinggi jika dibandingkan stek dari tanaman porang (Amorphophallus muelleri Blume).