The uncovering of the changes in the concentration of aggregation molecules (vWF, PGI2) and cytokines (TNFα, IL-1β, IL-6) in different levels of thrombocytopenia in DHF patients can be used as the basis in predicting the occurrence of thrombocytopenia. A prospective-observational study was undertaken utilizing a 3-day sequentially drawn vein blood of inclusive DHF patients. The TNFα, IL-1β and IL-6 test was conducted utilizing the quantikine high sensitivity human cytokine immunoassay, and the vWF and PGI2 test was conducted utilizing the ELISA procedure. The multivariate and discriminant analyses tests on the deltas between day 1 and 2 observations, and between day 2 and 3 observations of the 6 variables showed Wilks' Lambda =0.638 with p=0.008 and platelets and vWF as the most powerful discriminating variable (70.5.%). The findings of this study indicated that in DHF patients (1) the changing of the concentration of TNFα, IL-1β and IL-6 cytokines do not play a significant role in the mechanism of platelets aggregation, (2) platelets count decreases in a condition in which vWF facilitated platelets aggregation, (3) the changing of a positive contribution of vWF causes a determination of the process of platelets aggregation, and (4) a positive changing of vWF's concentration can be used as a prognostic indicator of a negative changing of platelets count..
PENDAHULUANInsidensi dan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) semakin meningkat dan meluas dari tahun ke tahun (1). Selain berdasarkan kriteria WHO, diagnosis DBD perlu dikonfirmasi dengan penemuan IgM anti dengue positif atau isolasi virus dengue (2,3,4,5). Perdarahan yang terjadi pada penderita DBD akibat agregasi trombosit dapat berkembang menuju DIC dan dapat berakhir dengan kematian (6,7,8). Perkembangan perdarahan tersebut sulit diprediksi dan jika hal itu diketahui, perjalanan penyakit sudah pada tingkat lanjut. Oleh karena itu pengungkapan pengaruh perubahan kadar molekul agregasi vonWillebrand factor, Prostaglandin I2 (vWF, PGI2) terhadap kejadian agregasi trombosit yang menyebabkan trombositopenia pada penderita DBD dapat digunakan sebagai prognostik indikator perdarahan akibat trombositopenia pada penyakit DBD.Trombositopenia pada penderita DBD diduga terjadi melalui mekanisme kompleks imun yang didapatkan pada permukaan trombosit (9,10) dan akibat penurunan produksi trombosit oleh sumsum tulang, peningkatan destruksi trombosit di reticulo endothelial system (RES), serta agregasi trombosit akibat endotel yang teraktivasi (11). Endotel vaskuler yang teraktivasi akibat infeksi virus dengue memberi peluang kepada trombosit dalam sirkulasi pembuluh darah untuk berinteraksi dengan kolagen dalam lapisan sub-endotel yang kemudian memicu agregasi trombosit dan bermuara pada trombositopenia (9,12). Para peneliti telah membuktikan bahwa pada penderita aterosklerosis dan trombosis peningkatan produksi molekul protrombosis vWF dan penurunan produksi molekul antitrombosis PGI2 oleh endotel yang teraktivasi memicu agregasi trombosit (13,14,15,1...