Tindak Tutur Direktif Guru Perempuan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI SMA

Abstract

The purpose of this research is to describe the function and realization of directive speech of female teachers in Indonesian language learning class XI SMA Negeri 1 Seputih Mataram Lampung Tengah in academic year 2016/2017. This research was conducted through descriptive qualitative method. Sources of data in this research were taken from the speeches of female teachers in Indonesian language learning class XI through observation and documentation. The data were analyzed by using heuristic analysis technique. The result of the research shows that the directive speech of female teachers based on communicative function which is more dominant found is the imperative directive speech, while the directive speech of female teachers based on the realization which is more dominant found is direct speech.Abstrak. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan fungsi dan realisasi tindak tutur direktif guru perempuan dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI SMA Negeri 1 Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah tahun pelajaran 2016/2017. Sejalan dengan tujuan penelitian, metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tindak tutur guru perempuan pada saat pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI. Kemudian, data dikumpulkan dengan teknik observasi, rekam dan catat. Teknik analisis data menggunakan analisis heuristik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur direktif guru perempuan berdasarkan fungsi komunikatif yang lebih dominan ditemukan adalah tindak tutur direktif memerintah, sedangkan tindak tutur direktif guru perempuan berdasarkan realisasi tuturannya yang lebih dominan ditemukan adalah tindak tutur langsung.

Analisis Tindak Tutur Direktif Pada Ceramah Ustadz Abdul Somad Edisi Tanya Jawab Kajian Musawarah Bersama Artis Hijrah

“…Tindak tutur direktif yakni ilokusi yang bertujuan menghasilkan suatu efek berupa tindakan yang dilakukan oleh mitra tutur misalnya memesan, memerintah, meminta, memohon, menanyakan, menyarankan dan menasehati (Wati, 2017). Hasil penelitian ini mencakup dua hal yang sesuai dengan tujuan penelitian yang dibahas, yaitu (1) Jenis tindak tutur direktif ceramah Ustadz Abdul Somad edisi tanya jawab kajian musawarah bersama artis hijrah, dan (2) fungsi tindak tutur direktif ceramah Ustadz Abdul Shomad edisi tanya jawab kajian musawarah bersama artis hijrah.. Dalam analisis ini ditemukan empat jenis tindak tutur direktif pada ceramah Ustadz Abdul Shomad, yakni tindak tutur langsung, tindak tutur tutur tidak langsung, tindak tutur harfiah, dan tindak tutur tidak harfiah.…”

Tindak tutur dalam teks kepewaraan

“…Perbedaan tersebut diperlihatkan dengan adanya penggunaaan tindak tutur ekspresif oleh pewara. Hal itu berbeda dengan yang telah dinyatakan oleh Sibarani (2008), Wati, et.al. (2017), dan Nifmaskossu, et.al.…”

“…Beberapa penelitian terkait yang membahas tentang penggunaan tindak tutur dalam sebuah konteks yang hanya memungkinkan beberapa pihak saja yang dapat berperan sebagai penutur utama di antaranya dilakukan oleh Sibarani (2008), Wati, et.al. (2017), dan Nifmaskossu, et.al.…”

“…Penelitian Sibarani (2008) mengambil latar pada upacara perkawinan masyarakat Batak Toba. Sementara itu, Wati, et.al. (2017) mengangkat latar di sebuah pembalajaran pada sekolah menengah atas.…”

Strategi Bertutur Dalam Tindak Tutur Bertanya Pada Program Acara Afd Now

“…Berdasarkan penelitian sepuluh tahun terakhir, penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Manaf (2011), Farry (2013), Winda (2013), Ardianto (2013), Sinaga (2013), Sistya (2016), Dewangga (2016), Annisa (2016), , Wati (2017), Fidnillah (2018). Manaf (2011) melakukan penelitian tentang kesopanan tindak tutur menyuruh dalam bahasa Indonesia, hasil penelitiannya adalah terdapat 2 cara yang dilakukan untuk bertindak tutur menyuruh dalam bahasa Indonesia secara sopan yaitu menggunakan basa-basi pengakraban dan penganjungan, serta menggunakan basa-basi peminimalan beban.…”