2021
DOI: 10.30998/sap.v6i1.9909
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Tingkat Culture Shock di Lingkungan Mahasiswa Unsika

Abstract: Culture shock atau sering kita sebut dengan istilah gegar budaya sangat berkaitan dengan keadaan dimana ada kekhawatiran dan ketidakmenentuan dari perasaan dan pikiran berlebih yang dialami orang-orang yang menempati wilayah baru dan asing. Di Unsika sendiri, kondisi culture shock sangat tampak jelas di kalangan mahasiswa khususnya. Kondisi tersebut bukan hanya dilatarbelakangi oleh status Unsika yang menjadi sebuah Perguruan Tinggi Negeri yang berada di daerah Karawang, juga karena posisi Kota Karawang yang t… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Menurut La Greca dan Lopez kecemasan sosial berarti perasaan takut individu akan pandangan orang lain terhadap dirinya secara negatif dan menghina (Ulfa Ramadhanti, Asri Rejeki, 2022) . Individu yang mengalami kecemasan sosial memperlihatkan ciri -ciri fisik seperti jantung berdebar, berkeringat, mual, wajah memerah dan ciri non fisik seperti penarikan diri dari lingkungan (Nuraini et al, 2021). Bagi mahasiswa baru perantau dari luar Jawa kecemasan sosial dapat menghambat mereka dalam membangun hubungan yang sehat dan kuat (Hidayat, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut La Greca dan Lopez kecemasan sosial berarti perasaan takut individu akan pandangan orang lain terhadap dirinya secara negatif dan menghina (Ulfa Ramadhanti, Asri Rejeki, 2022) . Individu yang mengalami kecemasan sosial memperlihatkan ciri -ciri fisik seperti jantung berdebar, berkeringat, mual, wajah memerah dan ciri non fisik seperti penarikan diri dari lingkungan (Nuraini et al, 2021). Bagi mahasiswa baru perantau dari luar Jawa kecemasan sosial dapat menghambat mereka dalam membangun hubungan yang sehat dan kuat (Hidayat, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Seseoang yang sedang mengikuti pendidikan di wilayah yang berbeda pulau bahkan negara lain pasti akan merasakan culture shock meski dengan intensitas dan durasi waktu yang berbeda,, misalnya dari segi bahasa (Mufidah & Fadilah, 2022). Berbagai riset dengan responden mahasiswa tingkat 1 pada perguruan tinggi di Indonesia menujukkan bahwa semua informan mengalami culture shock diantaranya berupa homesicknes (Raharjo, 2020), (Handayani & Yuca, 2018), (Nuraini et al, 2021), (Prakarsa et al, 2022). Selanjutnya riset terhadap mahasiswa asal Papua yang mengikuti pendidikan di salah satu perguruan tinggi juga mengalami culture shock di tempat baru mereka (Nasution & Safuwan, 2023).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini diakibatkan oleh kondisi sosial budaya daerah Kerawang di perbatasan Ibukota. Terutama pada mahasiswi yang mencapai pada pase krisis (Nuraini, C., Sunendar, D., & Sumiyadi, S. 2021). Pada pase krisis 33% mahasiswi mengalami sakit setelah berada di Kerawang, selanjutnya 52% mahasiswa tidak nyaman dan sedikit takut dengan lingkungan baru.…”
Section: Pola Etnografi Komunikasiunclassified