Tinjauan Visual Storytelling pada Film Pendek sebagai Gerakan Kampanye Kesadaran terhadap Kesehatan Mental pada Remaja

Abstract

<p>Kasus bunuh diri pada remaja di Indonesia selalu mengalami peningkatan menjadi fenomena gunung es. Ada satu kasus bunuh diri yang terjadi setiap 40 detik di dunia dan dominasi terjadi pada kelompok usia 15-24 tahun (Basra, 2021). Oleh sebab itu perlunya edukasi bagi remaja sejak dini agar mau memperhatikan kesehatan mental mereka. Upaya mengedukasi tersebut menjadi gerakan kampanye yang disampaikan melalui film pendek pada remaja. Penyampaian pesan kampanye melalui film tidak lepas oleh peran <em>visual storytelling </em> yang tepat sehingga pesan kampanye dapat diingat dan diterima oleh para remaja. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih mendalam pada penerapan <em>visual storytelling </em> pada film pendek dalam menyuarakan kampanye gerakan kesadaran kesehatan mental remaja. Penelitian ini menggunaan metode kualitatif dengan melakukan pengumpulan data : studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah 5 W 1H. Adapun teori yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini yakni teori <em>visual storytelling </em> pada film<em> </em> dan teori kampanye.</p>

Is it true that students' mental health is a problem? Literature Study of the Causes of Mental Health Problems

“…Someone who has good mental health can utilize their abilities to overcome challenges in life and establish good relationships with other people [6]. Mental health is influenced by two main aspects: 1) Internal aspects, including individual characteristics such as personality, physical and psychological health, level of life satisfaction, ability to handle problems, and religion; 2) External aspects, which include factors such as social, economic, cultural, environmental, political conditions and other factors [7].…”