Toksisitas beberapa jenis fungisida komersial pada serangga penyerbuk, Trigona (Tetragonula) laeviceps Smith

Abstract

ABSTRAKSalah satu pestisida yang umum digunakan pada sistem perkebunan adalah fungisida. Walaupun spesifik didesain untuk mengatasi serangan cendawan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa fungisida memiliki efek neurotoksik terhadap hewan uji. Hal ini memberikan potensi merugikan bagi hewan-hewan non target yang menguntungkan pada sistem pertanian, seperti serangga penyerbuk. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan toksisitas dari fungisida yang beredar di pasaran pada salah satu agen penyerbuk Trigona (Tetrgonula) laeviceps Smith, dengan parameter toksisitas berupa nilai LD 50 dan Hazard Quotient (HQ). Fungisida yang diujikan adalah dari golongan triazole (triadimefon dan difenoconazole), golongan propamokarb (propamokarb HCl), dan golongan ditiokarbamat (mankozeb dan propineb). Lebah pencari makanan T. laeviceps dikoleksi dan dianestesi dengan suhu -10 °C selama 1 menit. Sebanyak 1 µl larutan triadimefon, difenoconazole, propamokarb HCl, mankozeb, dan propineb diaplikasikan secara topikal dengan microsyringe di bagian dorsal lebah. Setiap kelompok perlakuan terdiri atas 10 individu lebah yang diulangi sebanyak tiga kali. Pengamatan mortalitas lebah dilakukan 48 jam setelah aplikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LD 50 (48 jam) dan HQ untuk fungisida uji adalah triadimefon 13,43 ±1,78 µg/lebah, HQ = 18,62; difenoconazole 9,25 ± 1,21 µg/lebah, HQ = 27,03; propamokarb HCl 270,45 ±19,48 µg/lebah, HQ = 14,34; mankozeb 3,75±0,47 µg/lebah, HQ = 512; dan propineb 9,71 ±2,20 µg/lebah, HQ = 144,18. Dari kelima fungisida, terdapat dua fungisida yang memiliki toksisitas moderat dan memiliki potensi menyebabkan mortalitas bagi lebah pencari makanan dan merugikan bagi koloni lebah saat aplikasi di lapangan, yaitu mankozeb dan propineb.Kata kunci: ditiokarbamat, Hazard Quotient, LD 50 , propamokarb HCl, triazole ABSTRACTFungicide is one of the common pesticide applies in agriculture. Even though fungicide is specifically designed to prevent growth of fungi, some studies reported neurotoxic effects of fungicide to some tested animals. Therefore there are concerns about the possible determintal effects of fungicide to beneficial non target organisms, like pollinating insects. This study was conducted to determine the toxicity of commercial fungicide to pollinator, Trigona (Tetrgonula) laeviceps Smith, by determining the LD 50 and hazard quotient (HQ). The fungicides tested were triazole (tridimefon and difenoconazole), propamorcab (propamocarb HCl), and dithiocarbamate (mancozeb and

Toxicity of Fenpyroximate, Difenoconazole and Mineral Oil on Apis mellifera L. Introduction

“…Mineral oil may have augmented the effect of difenoconazole, since this adjuvant acts in the contact action mode (MAPA, 2018), while difenoconazole is a systemic action compound with high residual effect (Andrade Junior & Galbieri, 2014;Balardin, 2015). On the other hand, difenoconazole was classified as little toxic for Trigona (Tetragonula) laeviceps Smith by topical route (Kinasih et al, 2017), suggesting that this fungicide used without addition of adjuvants is considered nontoxic for bee survival. Nevertheless, the authors reported that this fungicide could cause secondary effects.…”

“…Among them, the use of pesticides affects pests and bee species (Della Lucia et al, 2014; Rondeau et al, 2014). RESEARCh ARTICLE -BEES Studies on acaricide fenpyroximate (Dahlgren et al, 2012;Li-Byarlay et al, 2014) have reported its toxicity on Apis mellifera L. Syromyatnikov et al (2017) and Kinasih et al (2017) also described the effects of the fungicide difenoconazole on Bombus terrestris L. and Trigona (Tetragonula) laeviceps Smith.…”

Attractiveness and toxicity of two insecticides to Tetragonula laeviceps (Apidae: Meliponinae)

“…The test consisted of 3 treatments 1) insecticide A 100 ppm, 2) insecticide B 60 ppm, and 3) control (aquades only). To drip the liquid easier, the bees were anesthetized by placing them in the fridge (-10 o C) for 2 minutes [27]. Then, 1 µl of the solution was dripped on the thorax of the bee.…”

Uji Antagonis Bacillus subtilis dan Bacillus megaterium terhadap Pertumbuhan Cercospora sp yang Diisolasi dari Nepenthes sp.

“…Fungisida kimiawi dengan bahan aktif tersebut mampu menekan pertumbuhan Cercospora capsici hingga 87,98% secara in vitro (Thejakumar dan Devappa, 2016). Namun, penggunaan fungisida kimiawi secara terus menerus dapat menyebabkan terjadinya resistensi pada jamur serta pencemaran (Sumardiyono, 2008), membunuh organisme nontarget dan mengganggu ekosistem (Kinasih et al, 2017).…”