ABSTRAKProduktivitas kakao di Indonesia masih rendah, antara lain disebabkan umur tanaman yang sudah tua. Program peremajaan kakao memerlukan biaya mahal dan waktu yang lama sehingga perlu alternatif yang lebih murah dan cepat, yaitu program rehabilitasi dengan cara sambung samping menggunakan batang atas dari klon unggul. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh sepuluh klon kakao sebagai batang atas dan dosis pupuk terhadap sambung samping pertanaman kakao rakyat. Penelitian dilaksanakan pada kebun rakyat di Kabupaten Way Kanan, Lampung Utara, mulai tahun 2012 sampai 2013. Penelitian menggunakan rancangan petak terpisah dengan tiga ulangan; petak utamanya adalah 10 klon unggul kakao sebagai batang atas, yaitu K 1 = PA150, K 2 = Sca12, K 3 = TSH 908, K 4 = ICS60, K 5 = TSH 858, K 6 = IMC67, K 7 = Sulawesi 02, K 8 = Jumbo, K 9 = Sulawesi 01, dan K 10 = ICCRI 04. Sebagai anak petak adalah dosis pupuk NPK, yaitu P 0 = tanpa pupuk, P 1 = 300 g NPK, P 2 = 600 g NPK, dan P3 = 300 g NPK + 100 g mikoriza. Setiap unit percobaan terdiri dari 6 tanaman. Peubah yang diamati meliputi tingkat keberhasilan penyambungan serta pertumbuhan panjang tunas dan diameter batang tunas. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keberhasilan dan pertumbuhan tunas hasil sambung samping yang terbaik untuk kakao rakyat di Kabupaten Way Kanan, Lampung Utara, adalah dengan menggunakan batang atas klon TSH 908 dan TSH 858. Pupuk NPK yang optimal untuk sambung samping tersebut adalah 600 g/pohon/tahun dan 300 g/pohon/tahun ditambah 100 g mikoriza/pohon. Kata kunci: Kakao, rehabilitasi, klon unggul, dosis pupuk, sambung samping
ABSTRACT
The productivity of cacao in Indonesia is still low, as most of cacao plants in farmers' plantation have grown old. Rejuvenation of old cacao plants needs a lot of cost and time, therefore, it requires a cheaper and faster alternative. One of the alternatives is rehabilitation through