Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap sumber daya hutan, jumlah penduduk yang terus bertambah dan tantangan krisis pangan akibat dampak perubahan iklim, memerlukan upaya peningkatan produktivitas lahan dan jumlah pasokan pangan, termasuk melalui praktik agroforestri. Hasil Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022 mencatat angka stunting di Indonesia masih tinggi sebesar 21,6%, melebihi ambang batas WHO. Umbi garut ‘pangan agroforestri’ memiliki beragam manfaat kesehatan, merupakan pangan fungsional potensial mengatasi masalah gizi, stunting pada anak. Pencegahan stunting menjadi penting dengan mengonsumsi gizi seimbang berkualitas dari pangan beraneka ragam diantara melalui diversifikasi pangan dalam agroforestri. Untuk itu diperlukan upaya menyeluruh dan terintegrasi oleh pemangku kebijakan dan masyarakat dari hulu ke hilir, mulai dari peningkatan produktivitas di tingkat tapak, diversifikasi olahan pangan, dukungan pemerintah bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam pengolahannya, hingga sosialisasi manfaat umbi garut yang saat ini masih belum banyak dikenal melalui berbagai program edukatif dan insentif.