Abstract:Attempts were made to find alternative, less persistent, toxicants to aldrin for use in baits against Anoplolepis longipes (Jerd.) in the Seychelles.More than twenty toxicants were tested (some in more than one formulation) for effectiveness as poisons and for repellency to ants at the concentrations used in baits. None was as effective as aldrin, but certain formulations of pirimiphos-ethyl, pirimiphos-methyl and mecarbam were promising because they gave good kill of ants in the laboratory and were of relativ… Show more
“…Umpan beracun dapat dibuat dengan campuran garam, gula, dan ragi serta lemak hewani yang dijadikan sebagai pelarut racun. A. gracilipes lebih menyukai protein padat dan larutan gula cair sebagai pilihan makanan utama (Haines & Haines 1979). Dengan menempatkan racun berbahan aktif fipronil kedalam kedua sumber makanan tersebut, maka A. gracilipes dapat dikendalikan hingga ke level sarang di dalam koloni dan mencegah ekspansi yang lebih luas dari semut invasif ini.…”
ABSTRAKInvasi biologi oleh semut Anoplolepis gracilipes Smith (Hymenoptera: Formicidae) dapat memberikan dampak negatif bagi organisme lain. Semut ini dapat membentuk superkoloni yang terdiri atas beberapa sarang dimana kekerabatan antar sarang masih dapat terdeteksi secara kimia oleh anggota superkoloni tersebut. Pada umumnya, agresi antar anggota superkoloni tidak terjadi, jikapun ada agresi intraspesifik terjadi antara semut pekerja yang berasal dari superkoloni yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui agresi intraspesifik dan waktu penemuan makanan yang terjadi pada A. gracilipes di Kebun RayaBogor (KRB). Agresi intraspesifik dihitung menggunakan tiga indeks agresi yang berbeda dengan melakukan uji agresi antar koloni yang berbeda. Penemuan sumberdaya diukur berdasarkan waktu yang diperlukan untuk menemukan umpan madu pada jarak yang diketahui. Pada tahun 2013, hasil pengamatan ditemukan 5 kelompok/gugus sarang yang terpisah secara spasial dan menempati kurang lebih 25% dari seluruh wilayah KRB. Hasil uji agresi menunjukkan bahwa koloni KRB1 secara signifikan lebih agresif terhadap koloni lain. Tidak adanya agresi intrakolonial antara tiga dari lima kelompok sarang yang diujikan menunjukkan bahwa ketiga kelompok sarang tersebut berasal dari superkoloni yang sama. Rata-rata A. gracilipes memerlukan kurang dari 1 jam untuk menemukan makanan pada plat umpan yang diletakkan sejauh 20 meter dari sarang. Kami menemukan 3 superkoloni A. gracilipes yang berasal dari 5 kelompok sarang yang terpisah di Kebun Raya Bogor.
Kata kunci: indeks agresi, indeks mortalitas, Kebun Raya Bogor, superkoloni, Yellow Crazy Ant
ABSTRACTWe studied the distribution of the Yellow Crazy Ant (Anoplolepis gracilipes) Smith (Hymenoptera: Formicidae) in Bogor Botanical Garden (BBG). Biological invasions by A. gracilipes can negatively impact other species. Individual nests of this ant can form supercolonies within which aggression is absent, intraspecific aggression occurs between workers from different supercolonies. The aim of this research was to study aggression between and resource discovery of different A. gracilipes supercolonies in BBG. Intraspecific aggression was calculated as three different aggression indices
“…Umpan beracun dapat dibuat dengan campuran garam, gula, dan ragi serta lemak hewani yang dijadikan sebagai pelarut racun. A. gracilipes lebih menyukai protein padat dan larutan gula cair sebagai pilihan makanan utama (Haines & Haines 1979). Dengan menempatkan racun berbahan aktif fipronil kedalam kedua sumber makanan tersebut, maka A. gracilipes dapat dikendalikan hingga ke level sarang di dalam koloni dan mencegah ekspansi yang lebih luas dari semut invasif ini.…”
ABSTRAKInvasi biologi oleh semut Anoplolepis gracilipes Smith (Hymenoptera: Formicidae) dapat memberikan dampak negatif bagi organisme lain. Semut ini dapat membentuk superkoloni yang terdiri atas beberapa sarang dimana kekerabatan antar sarang masih dapat terdeteksi secara kimia oleh anggota superkoloni tersebut. Pada umumnya, agresi antar anggota superkoloni tidak terjadi, jikapun ada agresi intraspesifik terjadi antara semut pekerja yang berasal dari superkoloni yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui agresi intraspesifik dan waktu penemuan makanan yang terjadi pada A. gracilipes di Kebun RayaBogor (KRB). Agresi intraspesifik dihitung menggunakan tiga indeks agresi yang berbeda dengan melakukan uji agresi antar koloni yang berbeda. Penemuan sumberdaya diukur berdasarkan waktu yang diperlukan untuk menemukan umpan madu pada jarak yang diketahui. Pada tahun 2013, hasil pengamatan ditemukan 5 kelompok/gugus sarang yang terpisah secara spasial dan menempati kurang lebih 25% dari seluruh wilayah KRB. Hasil uji agresi menunjukkan bahwa koloni KRB1 secara signifikan lebih agresif terhadap koloni lain. Tidak adanya agresi intrakolonial antara tiga dari lima kelompok sarang yang diujikan menunjukkan bahwa ketiga kelompok sarang tersebut berasal dari superkoloni yang sama. Rata-rata A. gracilipes memerlukan kurang dari 1 jam untuk menemukan makanan pada plat umpan yang diletakkan sejauh 20 meter dari sarang. Kami menemukan 3 superkoloni A. gracilipes yang berasal dari 5 kelompok sarang yang terpisah di Kebun Raya Bogor.
Kata kunci: indeks agresi, indeks mortalitas, Kebun Raya Bogor, superkoloni, Yellow Crazy Ant
ABSTRACTWe studied the distribution of the Yellow Crazy Ant (Anoplolepis gracilipes) Smith (Hymenoptera: Formicidae) in Bogor Botanical Garden (BBG). Biological invasions by A. gracilipes can negatively impact other species. Individual nests of this ant can form supercolonies within which aggression is absent, intraspecific aggression occurs between workers from different supercolonies. The aim of this research was to study aggression between and resource discovery of different A. gracilipes supercolonies in BBG. Intraspecific aggression was calculated as three different aggression indices
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.