“…Menurut (Wicaksono, 2021) Tracking Error adalah Ukuran yang digunakan untuk menilai suatu portofolio relatif terhadap benchmark dan dapat dilihat sebagai indikator seberapa aktif dana dikelola dan tingkat risiko yang sesuai. Hasil penelitian oleh (Barro & Canestrelli, 2009) (Ghoul & Saint-jean, 2020) (Charteris & McCullough, 2020) (Marmoiton, 2021) Return IDX High Dividend 20 dan IHSG untuk mengetahui mana metode yang lebih baik untuk menghasilkan Return yang optimal serta akan mengukur apakah variabel yang dibentuk dari metode smart beta tersebut berpengaruh terhadap Return, maka peneliti mengajukan penyusunan portofolio menggunakan model berikut : Rit -RFt = ai + bi Rmt -Rft + siSMBt + hi HMLt + ri RMWt + ci CMAt + IKKt + TEt + eit Keterangan : Rit-Rft : Excess Return i pada periode t; Rmt-Rft : Market premium, dimana Excess return on market dikurangi riskfree rate pada periode t (Rmt -Rft); SMBt : Return pada faktor "small minus big" (SMB) pada periode t; HMLt : Return pada faktor "high minus low" (HML) book-to-market pada periode t; WMLt : Return pada faktor "Winner Minus Loser" pada periode t; RMWt : Return pada faktor "Robust Minus Weak" pada periode t; CMAt : Return pada faktor "conservative minus aggressive" pada periode t; IKKt : Indeks Keyakinan Konsumen; TEt : Tracking Error; β,y,δ, θ : adalah faktor sensitivitas untuk variabel yang diperoleh dari regresi…”