Noma is an orofacial gangrene often manifesting in malnourished children in developing and tropical countries. Epidemiological data on Noma are hard to find, but it is estimated that the global incidence of noma is 30-40,000 cases per year, with estimated mortality rate of about 85%. The cause of noma is multifactorial, but is often found in conjunction with malnutrition and with other diseases such as measles, malaria, and the human immunodeficiency virus (HIV) followed by poor oral hygiene. The pathogenesis of noma includes a rapidly spreading noninfectious gangrene infection of the face, often preceded by acute necrotizing gingivitis, and stomatitis. Microbiological studies show opportunistic infections caused by imbalance of normal intraoral microorganisms. The key to prevention is to increase food security, improve vaccination program against measles, prevention of malaria and HIV, and early detection and treatment of necrotic gingivitis and stomatitis. Early treatment with antibiotics can prevent gangrene or reduce the extent of the lesions. Late treatment consists of surgical rehabilitation, which is often hard to conduct. Access to medical care are usually very limited for noma patients due to their dire socioeconomic conditions who are often located in remote rural areas. Abstrak Noma adalah gangren orofasial yang menyerang anak-anak kekurangan gizi terutama di negara-negara berkembang dan negara-negara tropis. Data epidemiologi tentang noma sangat langka, tetapi perkiraan kejadian global saat ini adalah 30-40.000 kasus per tahun, dengan tingkat kematian sekitar 85%. Penyebab noma multifaktorial, namun sering ditemukan bersamaan dengan malnutrisi dan dengan penyakit lain seperti campak, malaria, dan human immunodeficiency virus(HIV). Seringpula keadaan berada bersamaan dengan kebersihan mulut yang buruk. Patogenesis noma meliputi infeksi gangren tidak menular yang menyebar cepat yang terjadi di wajah, sering didahului oleh gingivitis nekrosis akut, dan stomatitis. Studi mikrobiologi menunjukkan infeksi oportunistik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan mikroorganisme intraoral normal. Pencegahan terletak pada ketahanan pangan, vaksinasi campak, pencegahan malaria dan HIV, termasuk deteksi dini dan pengobatan gingivitis nekrotis dan stomatitis. Pengobatan dini dengan antibiotik dapat mencegah gangren atau mengurangi luasnya lesi. Perawatan yang terlambat terdiri dari rehabilitasi bedah, yang seringkali rumit. Akan tetapi, akses ke perawatan medis sangat terbatas bagi pasien noma karena kondisi sosioekonomi mereka yang sangat memprihatinkan yang seringkali terletak di daerah pedesaan yang terpencil.