<p>Dalam proses perencanaan kapal, pada tahap pemasangan poros propulsi di kapal, tentu saja diperlukan penyelarasan yang benar. Kesalahan dapat menyebabkan distribusi beban yang tidak merata pada bantalan, akibatnya menyebabkan abrasi yang tidak normal, kondisi kelebihan beban, kelebihan beban dan kerusakan pada bagian bantalan tertentu, hal tersebut berlaku juga kepada struktur yang mendapat beban statis sebagai tumpuannya. perlunya uji numerik untuk proses analisa terjadinya beban berlebih dalam persiapan reparasi bantalan poros <em>propeller</em> sehingga menunjukan karakter hidrodinamik dan beban yang terjadi ketika bantalan dan poros <em>propeller</em> mulai kontak. Tujuan penelitian ini,menganalisis desain bantalan poros <em>propeller </em>untuk direparasi dan untuk mendapatkan performa terbaik dari sistem kontak antara bantalan dengan poros <em>propeller</em> sehingga merepresentasikan perbandingan kinerja dari <em>propeller</em> sebelum dan sesudah perbaikan. Metode perhitungan dengan metode <em>finite elemen</em> berbasis persamaan matematik merepresentasikan tegangan yang terjadi sesuai karakter material <em>bronze</em> ( AlBr dan CuSn) yang diaplikasikan pada performa bantalan proros <em>propeller</em> kapal tipe <em>general cargo</em> seberat 4192 GT. Hasil analisa menunjukan saat putaran <em>propeller</em> pada rpm mesin yang optimum, tegangan maksimum juga terjadi sesuai dengan hasil percobaan temperatur yang terjadi juga semakin tinggi. Pada beban rpm 525 maka <em>shear stress</em> untuk <em>stern tube</em> material AlBr bernilai 978 Mpa dan pada material SnCu bernilai 948 Mpa. Nilai <em>deflect </em>atau <em>cleareance </em>pada setiap posisi setelah dilakukan perbaikan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 24,4 % dari pengukuran awal sebelum dilakukan reparasi. Proses reparasi menunjukan performa yang cukup baik, rata-rata temperatur kerja yang dihasilkan ketika dilakukan pengujian <em>sea trial</em> menurun dari sebelumnya sebesar 7,5%.</p>