Teh hijau diketahui mengandung senyawa polifenol, yang sangat mendukung aktivitasantioksidannya Aktivitas tersebut membuat ekstrak teh hijau bisa dimanfaatkan secaraoral ataupun topikal Pada penggunaan topikal, perlu dilakukan upaya untukmeningkatkan kemampuan penetrasi perkutan salah satunya dengan pengembangansediaan nanoemulsi Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sediaannanoemulsi antioksidan mengandung ekstrak teh hijau dengan minyak calendulasebagai fase minyak dengan karakteristik yang baik Teh hijau diekstraksi denganmetode refluks menggunakan etanol 96 sebagai pelarut Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak dilakukandengan metode peredaman DPPH Ekstrak selanjutnyadikembangkan menjadi sediaan nanoemulsi dengan menggunakan surfaktan tween 80dan kosurfaktan PEG 400 Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak etanol teh hijaumemiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC 50502,14 ± 0,01 ppm. Ekstrak etanol berhasil dikembangkan menjadi sediaan nanoemulsi dengan menggunakan minyak calendula sebagai fase minyak, pada perbandingan minyak dan Smix (campuran surfaktan dan kosurfaktan) 1:12 dan perbandingan surfaktan dan kosurfaktan 2:1. Sediaan nanoemulsi teh hijau memiliki karakteristik fisik yang baik, ditandai dengan penampilan yang transparan, ukuran globul 15,97 ± 0,49 nm dan nilai indeks polidipersitas 0,29 ± 0,01. Sediaan nanoemulsi juga stabil merujuk pada pengujian heating cooling, sentrifugasi, dan freeze thaw. Telah berhasil dikembangkan sediaan nanoemulsi mengandung minyak calendula dan ekstrak teh hijau dengan karakteristik dan stabilitas fisik yang baik.